Bineka.co.id, Jakarta – Situasi geopolitik global yang kian memanas menjadi perhatian Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terutama terhadap dampaknya bagi sektor perasuransian. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menyampaikan bahwa konflik geopolitik, isu politik, hingga ketegangan dagang berpotensi memengaruhi kinerja industri asuransi di Tanah Air.
“Kondisi geopolitik global, seperti konflik Israel-Iran dan kebijakan tarif antar negara, dapat mempengaruhi sentimen pasar keuangan yang berdampak pada kinerja portofolio investasi, yang merupakan salah satu fokus kegiatan usaha dari Perusahaan Asuransi,” ujar Ogi dalam pernyataan tertulis pada konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulan Juni, dikutip Senin (21/7/2025).
Merespons dinamika global yang penuh ketidakpastian tersebut, OJK mendorong perusahaan asuransi untuk memperkuat prinsip kehati-hatian dan melakukan diversifikasi investasi.
“OJK terus mendorong perusahaan asuransi agar senantiasa menjalankan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan investasi, antara lain melalui diversifikasi portofolio dan penguatan manajemen risiko yang adaptif terhadap ketidakpastian global,” jelasnya.
Khusus untuk perusahaan asuransi yang menawarkan produk unit link, Ogi menekankan pentingnya transparansi kepada nasabah serta peningkatan pemahaman terkait risiko produk.
“OJK menekankan kepada Perusahaan Asuransi mengenai pentingnya transparansi informasi dan peningkatan literasi kepada pemegang polis agar mereka memahami profil risiko dan manfaat dari produk unit link secara menyeluruh,” tegasnya.
Data OJK menunjukkan bahwa hingga Mei 2025, total premi dari produk unit link tercatat sebesar Rp16,52 triliun atau setara 22,78 persen dari total premi asuransi jiwa.
Di tengah ketidakpastian yang terus bergulir di ranah global, OJK juga memastikan pemantauan risiko dilakukan secara berkala agar potensi dampak sistemik dan sektoral dapat diantisipasi sejak dini.
“Sebagai regulator, OJK melakukan pemantauan secara berkala terhadap potensi risiko sistemik dan sektoral, termasuk dari sisi geopolitik yang pada akhirnya juga berdampak pada berbagai lini asuransi,” pungkas Ogi.
Tinggalkan Balasan