Bineka.co.id, Makassar – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan pesan inspiratif kepada ribuan wisudawan Universitas Negeri Makassar (UNM) dalam prosesi wisuda yang digelar Kamis (21/8/2025).
Di hadapan lebih dari seribu lulusan baru, Munafri menekankan bahwa wisuda bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal dari babak baru dalam menentukan masa depan.
“Orang bilang kalau sudah wisuda berarti selesai semuanya. Tapi menurut saya, dan ini berdasarkan pengalaman saya, wisuda justru baru permulaan,” ujar Munafri.
Ia juga mengenang masa kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin. Dengan nada rendah hati, ia menyebut dirinya sebagai Mapala atau “Mahasiswa Paling Lama” karena baru menuntaskan kuliah enam tahun setelah masuk pada 1993.
“Saya wisuda di angka paling cantik, bulan 9, tanggal 9, tahun 1999. Itu momen paling membanggakan bagi orang tua saya,” kenangnya.
Munafri menuturkan perjuangannya yang penuh keterbatasan, termasuk harus membiayai sendiri kuliahnya sejak semester dua. Ia sempat bekerja sebagai penyiar radio untuk menutup biaya kuliah, hingga perjalanannya sempat molor.
“Bahkan saya pernah lari ke Surabaya, meninggalkan rumah, dan hampir saja meninggalkan kuliah. Tapi suatu malam saya menghitung-hitung, kalau saya berhenti, saya akan sangat rugi. Sisa 50 SKS lagi, saya bisa selesai. Dua hari kemudian saya kembali ke Makassar, menyelesaikan kuliah, dan akhirnya bisa diwisuda pada 1999,” jelasnya.
Munafri juga mengingat masa reformasi yang membuat mahasiswa kala itu lebih sering turun ke jalan ketimbang berada di kelas. Namun, ia tetap berhasil meraih gelar sarjana hukum.
“Alhamdulillah, saya bisa berdiri hari ini di hadapan para wisudawan, orang tua, profesor, dan guru besar bukan hanya sebagai lulusan Fakultas Hukum Unhas, tetapi sebagai Wali Kota Makassar,” tegasnya.
Ia menambahkan, keberhasilan yang diraihnya saat ini tidak lepas dari semangat pantang menyerah. “Semua ini saya capai karena saya tidak pernah berhenti berjuang,” katanya.
Di akhir sambutannya, Munafri berpesan agar para lulusan tidak cepat berpuas diri. “Masa depan ada di tangan kita, dan hanya kerja keras, ketekunan, serta doa orang tua yang akan membawa kita pada kesuksesan,” pungkasnya.
Selain memberikan motivasi, Munafri juga memaparkan tujuh program unggulan yang akan dijalankan Pemerintah Kota Makassar periode 2025–2030. Program tersebut meliputi seragam gratis bagi siswa baru SD-SMP, sambungan PDAM gratis, jaminan sosial bagi pekerja rentan, pembangunan stadion baru, layanan publik terintegrasi melalui Super Apps Lontara+, iuran sampah gratis, serta penguatan kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah.
Menurutnya, seluruh program ini lahir dari aspirasi masyarakat sejak masa kampanye. “Tujuh program ini adalah mandat rakyat. Bukan hanya milik pemerintah, tapi milik seluruh masyarakat Makassar. Insyaallah akan kita jalankan dengan penuh tanggung jawab,” ucapnya.
Munafri optimistis, dengan partisipasi warga, akademisi, dunia usaha, dan pemangku kepentingan, Makassar dapat menjadi kota nyaman sekaligus pusat pertumbuhan baru di kawasan timur Indonesia.
“Mari kita kawal dan wujudkan bersama-sama, karena keberhasilan program ini adalah keberhasilan warga Kota Makassar,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, turut dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kota Makassar dan UNM.
Tinggalkan Balasan