Bineka.co.id, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkuat kerja sama internasional di sektor transportasi melalui pertemuan dengan US-ASEAN Business Council (US-ABC) yang digelar di Kantor Pusat Kemenhub, Jakarta, Jumat (17/10). Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua US-ABC Ambassador Brian McFeeters bersama perwakilan 21 perusahaan besar asal Amerika Serikat.
Dalam pertemuan itu, kedua pihak membahas arah kebijakan transportasi Indonesia 2025–2029 yang berfokus pada penguatan logistik, transportasi hijau, dan transformasi digital. Selain itu, dibahas pula peluang kerja sama yang dapat mendorong pembangunan ekonomi nasional.
“Kemenhub berkomitmen membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat. Kami terbuka dan menyambut baik untuk membahas dan menjajaki berbagai potensi kerja sama di Indonesia,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Ernita Titis Dewi.
Sejumlah perusahaan Amerika yang beroperasi di Indonesia turut menyampaikan aspirasi mereka, di antaranya FedEx, Citibank, ExxonMobil, 3M, Google, Boeing, dan Ford Motor. Masukan yang disampaikan mencakup kebijakan ekspor-impor, akses jalan tol, serta peningkatan konektivitas logistik nasional.
Selain membahas kebijakan transportasi, pertemuan ini juga menyoroti potensi kolaborasi dalam pengembangan industri komponen pesawat, penggunaan bahan bakar ramah lingkungan, serta inovasi di bidang keselamatan kendaraan dan digitalisasi sistem transportasi.
Kemenhub menyatakan akan menindaklanjuti hasil pertemuan melalui forum kerja sama teknis lanjutan. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat investasi, mendorong digitalisasi transportasi, dan memperkuat konektivitas nasional guna menunjang pertumbuhan ekonomi.
Ada tiga hal utama yang menjadi perhatian Kemenhub dalam kerja sama dengan US-ABC, yakni mendorong investasi perusahaan Amerika di Indonesia, menyediakan kajian untuk peningkatan sistem transportasi nasional, serta membuka peluang pelatihan dan magang bagi mahasiswa di bawah naungan Kemenhub.
“Kami membutuhkan hasil kajian dari US-ABC mengenai apa saja yang masih perlu dikembangkan di sektor transportasi Indonesia, serta di bagian mana US-ABC bisa mengambil peran dalam pembangunan tersebut,” ujar Titis.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Perhubungan Suntana, Dirjen Perhubungan Laut M. Masyhud, Dirjen Integrasi Transportasi dan Multimoda Risal Wasal, Kepala Badan Kebijakan Transportasi Hermanta, Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Djarot Tri Wardhono, Staf Ahli Bidang Logistik Yusfridon Gandoz Situmeang, dan Staf Ahli Kawasan dan Lingkungan Robby Kurniawan.

Tinggalkan Balasan