Bineka.co.id, Makassar – Pembalap muda Indonesia, Veda Ega Pratama, menutup musim Red Bull Rookies Cup 2025 dengan prestasi membanggakan sebagai runner-up. Kepastian itu diraih usai balapan kedua seri pamungkas di Sirkuit Dunia Misano Marco Simoncelli, Italia, Minggu waktu setempat.

Memulai lomba dari posisi kedua (P2), Veda sempat bersaing di barisan depan dan akhirnya finis di urutan keempat. Namun, akibat hukuman penalti tiga detik yang dijatuhkan kepadanya, posisi akhir Veda turun ke peringkat kelima. Meski begitu, tambahan 11 poin dari balapan ini sudah cukup untuk memastikan gelar runner-up, karena pesaing terdekatnya, Hakim Danish dari Malaysia, gagal meraih poin setelah terjatuh.

Dengan hasil tersebut, juara Asia Talent Cup 2023 itu mengakhiri musim dengan total 181 poin. Pembalap asal Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta itu tertinggal 55 angka dari sang juara Brian Uriarte, yang mengoleksi 236 poin, namun unggul dari Danish yang menempati peringkat ketiga dengan 171 poin.

Uriarte sendiri telah memastikan gelar juara sehari sebelumnya, Sabtu (13/9), usai meraih kemenangan di balapan pertama. Pada saat yang sama, Veda justru gagal finis (did not finish). Di balapan kedua, Uriarte kembali tampil konsisten dengan finis di posisi kedua.

Di sisi lain, Indonesia juga patut berbangga dengan penampilan pembalap muda lainnya, Kiandra Ramadhipa. Pada balapan kedua di Misano, Ramadhipa finis di urutan ketujuh. Hasil itu mengantarkan pembalap berusia 15 tahun tersebut mengakhiri musim perdananya di ajang Rookies Cup di posisi kedelapan klasemen dengan 108 poin. Catatan ini hampir menyamai capaian Veda pada musim debutnya tahun lalu, ketika ia mengumpulkan 112 poin dan juga menutup musim di peringkat kedelapan.

Sepanjang musim 2025, Veda membukukan tiga kemenangan penting: dua kali di Sirkuit Mugello, Italia, dan sekali di Sirkuit Sachsenring, Jerman pada balapan kedua. Torehan tersebut menjadi bukti konsistensi Veda sebagai salah satu pembalap muda paling potensial di jalur menuju MotoGP.

Sementara itu, Ramadhipa mencatat momen terbaiknya di Sachsenring saat ia sukses naik podium kedua di race pertama, hanya kalah dari Uriarte. Prestasi itu menjadi sinyal kuat bahwa pembalap belia Indonesia ini memiliki prospek cerah mengikuti jejak Veda dalam kancah balap internasional.