Bineka.co.id, Mamuju – Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Sulawesi Barat menetapkan lima fokus strategis untuk memperluas jangkauan layanan keuangan di tahun 2025. Langkah ini menjadi bagian dari upaya nasional dalam mendorong transformasi ekonomi berbasis inklusi keuangan yang merata dan berkelanjutan.

Ketua OJK Sulawesi Selatan, Muchlasin, menyampaikan bahwa target inklusi keuangan secara nasional ditetapkan sebesar 98 persen pada 2045. Untuk mencapai hal itu, TPAKD Sulbar merancang program yang menyasar berbagai lapisan masyarakat dan sektor produktif.

“TPAKD Sulbar pada tahun 2025 memfokuskan upaya pada lima area strategis,” ujar Muchlasin.

Kelima area tersebut mencakup:

  1. Pengembangan ekonomi berbasis sektor unggulan daerah, terutama melalui optimalisasi komoditas kakao sebagai produk andalan Sulbar.
  2. Peningkatan akses pembiayaan bagi pelaku UMKM, dengan memberikan pelatihan dan pendampingan dalam pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
  3. Penguatan edukasi dan literasi keuangan melalui program LAYARKU (LAYAnan liteRasi dan inKlusi Keuangan ke daerahkU) yang menyasar wilayah terpencil.
  4. Penanaman budaya menabung sejak dini, lewat implementasi program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar/OSOA).
  5. Perluasan akses keuangan berbasis digital, melalui penggunaan QRIS sebagai platform transaksi inklusif.

Langkah-langkah tersebut dirancang untuk menjawab tantangan akses keuangan di wilayah Sulbar yang masih dihadapkan pada keterbatasan infrastruktur dan literasi digital. TPAKD pun mendorong kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan pelaku usaha, pemerintah daerah, dan otoritas keuangan.

Dengan agenda strategis ini, Sulawesi Barat diharapkan mampu mempercepat laju pertumbuhan ekonomi lokal, sekaligus mempersempit kesenjangan akses layanan keuangan di tingkat akar rumput.