Jakarta, Bineka.co.id – Setelah sempat dianggap tertinggal dalam persaingan mobil listrik, Toyota kini bersiap meluncurkan 15 model kendaraan listrik (EV) baru pada 2027, termasuk di bawah merek Lexus. Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Toyota untuk mengejar ketertinggalan dari kompetitor seperti Tesla dan BYD.

Toyota sebenarnya bukan pemain baru di dunia elektrifikasi. Pada akhir 1990-an, mereka sudah meluncurkan Prius, mobil hybrid pertama yang sukses secara global. Namun, belakangan ini, perusahaan asal Jepang itu terlihat lebih lambat dalam mengembangkan kendaraan baterai-listrik (BEV) dibandingkan rivalnya.

Kini, Toyota berkomitmen untuk berubah. “Kami akan meningkatkan produksi mobil listrik hingga 1 juta unit per tahun pada 2027,” jelas sumber internal Toyota. Angka ini melonjak tajam dibandingkan target produksi 2024 yang hanya sekitar 140.000 unit.

Saat ini, Toyota hanya memproduksi EV di Jepang dan China. Namun, mulai tahun ini, mereka akan memperluas produksi ke:

  • Thailand (mulai Oktober 2025 untuk Hilux EV)
  • Argentina (juga untuk Hilux EV)
  • Amerika Serikat (pabrik Kentucky dan Indiana akan memproduksi SUV listrik tiga baris)

Selain itu, Toyota juga akan memproduksi C-HR EV di Jepang mulai September 2025, dengan dua pilihan baterai: 57,7 kWh dan 77 kWh. Mobil ini akan dipasarkan di Eropa, AS, dan Kanada.

Toyota sadar harus segera mengejar ketertinggalan. Tesla dan BYD masing-masing telah menjual 1,76 juta dan 1,57 juta mobil listrik pada 2024, sementara Toyota masih tertinggal jauh.

Untuk memperkuat lini EV-nya, Toyota terus berkolaborasi dengan Subaru, dengan rencana produksi mobil listrik baru di Jepang mulai Februari 2026.

Tak hanya Toyota, merek premium Lexus juga akan mendapat porsi dalam gelombang EV baru ini. Detail modelnya masih dirahasiakan, tetapi Lexus diharapkan bisa bersaing dengan EV premium seperti BMW iX dan Mercedes EQ.

Dengan langkah agresif ini, Toyota berharap bisa kembali menjadi pemimpin di era elektrifikasi, sekaligus menjawab kritik bahwa mereka terlambat beralih ke mobil listrik.***