Bineka.co.id, Makassar – Pemilihan ban mobil yang tepat berperan penting dalam menjamin keselamatan, kenyamanan, serta efisiensi konsumsi bahan bakar—terutama di Indonesia, yang memiliki kondisi jalanan sangat beragam. Mulai dari jalanan perkotaan yang mulus hingga ruas yang berlubang, bergelombang, atau bahkan kerap tergenang air saat musim hujan.
Penggunaan ban dengan daya cengkeram optimal di permukaan basah, misalnya, sangat membantu mengurangi risiko aquaplaning dan tergelincir. Sementara ban dengan kemampuan peredaman tinggi dapat mereduksi guncangan di jalanan rusak, memberi kenyamanan lebih bagi pengendara dan penumpang.
Di sisi lain, pemakaian ban yang tidak sesuai—terlalu besar, terlalu berat, atau tidak cocok dengan spesifikasi kendaraan—bisa meningkatkan konsumsi BBM. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk karakteristik jalan yang sering dilalui, iklim setempat, dan gaya berkendara.
Berikut adalah beberapa tips penting dalam memilih ban yang sesuai untuk kondisi jalanan Indonesia:
1. Sesuaikan dengan Musim
Di musim hujan, pilih ban dengan alur tapak yang dalam agar air dapat dibuang secara cepat. Cek label “Wet Grip” pada ban sebagai indikator kemampuannya dalam pengereman di kondisi licin.
2. Pahami Karakter Jalan yang Dilewati
- Jalanan Kota: Untuk aspal halus dan lalu lintas harian, gunakan ban tipe Comfort atau Touring. Tipe ini biasanya lebih senyap, nyaman, dan hemat bahan bakar.
- Jalan Rusak atau Bergelombang: Gunakan ban dengan dinding samping (sidewall) yang lebih tebal dan daya tahan lebih tinggi seperti tipe All-Terrain (AT).
- Medan Off-Road atau Pegunungan: Ban tipe AT atau Mud-Terrain (MT) lebih cocok karena dirancang untuk menghadapi medan berat dengan daya cengkeram tinggi.
3. Pastikan Ukuran Sesuai Spesifikasi Pabrik
Jangan sembarangan mengganti ukuran ban. Ban yang terlalu besar atau kecil dari standar bisa berdampak pada pengendalian, kenyamanan, dan efisiensi BBM. Ukuran ban rekomendasi biasanya tercantum di buku manual kendaraan.
4. Cek Umur Ban
Pastikan usia ban masih dalam batas aman, yaitu maksimal 5–6 tahun sejak tanggal produksi. Kode produksi tertera dalam format DOT, empat digit terakhir menunjukkan minggu dan tahun produksi. Misalnya, “1524” berarti diproduksi pada minggu ke-15 tahun 2024.
5. Pertimbangkan Ban Tubeless
Ban tubeless memiliki keunggulan dalam ketahanan terhadap kebocoran, cocok untuk jalanan yang rawan kerikil atau paku. Gunakan juga nitrogen sebagai isi udara ban, karena lebih stabil dan tidak mudah mengembang saat panas—cocok untuk iklim tropis seperti Indonesia.
Tinggalkan Balasan