Bineka.co.id, Makassar – Bazar Mobil Bekas Berkualitas Toyota Trust jilid 2 sukses membukukan penjualan hingga 30 unit selama satu hari tepat pada Sabtu 24 Mei 2025 di Pooling Toyota Trust Alauddin.
“Sudah terjual 30 unit, pas memenuhi target,” ujar Usedcar Supervisor Pooling Makassar, Muhammad Amrin ketika dihubungi Bineka.co.id, Minggu 25 Mei 2025.
Ada tiga jenis mobil yang paling diminati, yakni Toyota Avanza, Calya dan Rush. Amrin menyebut alasan konsumen membeli bermacam-macam. Mulai dari kebutuhan keluarga sampai dijual kembali di dealer.
“Ada showroom, ada keluarga, rata hampir sama penjualannya,” pintanya.
Amrin juga mengakui bahwa ada peningkatan penjualan dari bazar mobil bekas pada Februari 2025 lalu di Kalla Toyota Urip Sumohardjo. Ia berharap event yang sama bisa kembali digelar bulan depan.
“Semoga (bulan depan) dilakukan lagi, kita meeting kan kembali dulu, karena bukan cuma saya yang bisa tentukan, tapi sama-sama. Betul ada peningkatan, jadi semoga bulan depan bisa dilakukan lagi,” terangnya.
Ekonom dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Anas Iswanto Anwar memprediksi prospek penjualan mobil bekas Toyota Trust akan terus cerah. Hal ini karena penurunan daya beli masyarakat, sehingga orang lebih memilih mobil bekas yang cenderung lebih murah ketimbang mobil baru.
“Tentu saja ini merupakan dampak dari berkurangnya daya beli masyarakat, jadi berkurang daya beli ini sehingga ketidakmampuan lagi untuk membeli mobil baru yang harganya menjadi lebih mahal,” jelas Komisaris Utama Bank Unhas itu ketika dihubungi Bineka.co.id, Minggu 25 Mei 2025.
“Selama kondisi masih begini prospek penjualan mobil bekas akan cerah, karena logikanya orang pasti mau beli mobil baru, ngapain beli mobil bekas, tapi karena dia tidak mampu jadi jatuhnya ke mobil bekas,” sambungnya.
Disamping itu, ia juga memuji Toyota Trust yang bisa melihat penurunan daya beli ini sebagai kesempatan untuk menggenjot penjualan mobil bekas dengan berbagai promo yang dihadirkannya.
“Itu juga keahlian dari penjual, tentu dia tidak akan jual begitu saja dengan segala macam insentif, potongan, hadiah yang dilakukan sehingga menarik minat masyarakat untuk membeli,” bebernya.
Apalagi Bineka.co.id menemukan pihak showroom mobil lain turut membeli kendaraan bekas di bazar ini. Artinya harganya cenderung murah sehingga showroom tetap bisa mendapatkan margin keuntungan.
“Kalau dia punya showroom kan logikanya dia beli murah dengan harga jual mahal. Hebat yang jual, mungkin marginnya kecil tapi laku daripada ditahan,” paparnya.
Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unhas itu juga melihat mobil bekas masih lebih ramah dikantong bukan hanya terhadap mobil baru tetapi juga transportasi publik khususnya di Sulsel.
“Walaupun itu mobil bekas karena publik transport kita yang tidak murah, dan semakin berkurang, tidak nyaman dan segala macam, jatuhnya lebih bagus mobil bekas yang relatif lebih murah dibanding dia menggunakan public transport,” terangnya.
Pandangan Prof Anas juga segendang sepenarian dengan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo). Penjualan mobil baru secara nasional selama 2024 saja mengalami penurunan tajam dibanding 2023, dari semula 1.005.802 unit menjadi 865.723 unit atau surut 13,9 persen. Sedangkan tahun ini penjualan dirasa belum akan membaik.
Akumulasi wholesales nasional Januari-April 2025 juga terekam turun 2,9 persen dari periode serupa tahun lalu, dari 264.014 unit menjadi 256.368 unit. Sementara total retail Januari-April 2025 dibanding periode yang sama tahun lalu surut 7,7 persen.
Penurunan pasar bahkan terjadi lebih dalam pada April 2025 ketimbang Februari, dari wholesales 70.895 unit menjadi 51.205 unit atau surut hampir 30 persen. Penjualan retail atau dari dealer ke konsumen juga surut 25,5 persen. Sepanjang Maret 2025, total 76.582 unit mobil terjual, tapi April hanya membukukan 57.031 unit. Berdasarkan data tersebut, penjualan selama April 2025 mencapai titik terendah sepanjang tahun ini.
Tinggalkan Balasan