Bineka.co.id, Jakarta – Di tengah jajaran mobil modifikasi berdesain futuristik di ajang Indonesia Modification & Lifestyle Expo (IMX) 2025, satu unit Mazda Astina lawas justru mencuri perhatian. Bukan karena kemewahannya, melainkan karena tampilannya yang unik menyerupai taksi klasik Jepang.

Mobil tersebut milik komika Arif Brata, digarap melalui kolaborasi dengan Gofar Hilman dan tim modifikator yang sebelumnya juga mengerjakan proyek Toyota Starlet milik Raffi Ahmad. Jika Starlet Raffi tampil elegan dengan warna merah Belgia, Astina Arif Brata justru membawa nuansa nostalgia lewat konsep “Taksi Nagoya”.

“Konsepnya jelas: Taksi Nagoya di Jepang,” ujar Gofar Hilman di arena IMX 2025.

Hasil akhirnya menonjol dengan warna putih bersih, emblem kecil di sisi pintu, serta desain bodi sederhana namun autentik khas mobil Jepang era 1990-an. Sentuhan humor juga hadir lewat julukan “Taksi Tingtung” yang diambil dari karakter khas Arif Brata sebagai komika asal Makassar.

Untuk kaki-kaki, Gofar menggunakan pelek lokal produksi Turbo Bastard Wheel (TBW) berwarna biru toska yang dipadukan dengan ban Champiro SX2 ukuran 195/50 R15. Kombinasi ini mempertegas kesan sporty pada mobil yang bodinya dibuat ceper ala taksi Nagoya.

Seluruh bagian eksterior dikerjakan menggunakan cat produksi dalam negeri dari Spider Paint. Proses pengecatan dilakukan secara menyeluruh dengan perhatian tinggi terhadap detail agar hasilnya menyerupai standar pabrikan Jepang.

“Penggunaan produk-produk ini menjamin hasil yang optimal,” ungkap Sugiarto, Marketing Director PT Anugerah Berkat Cahaya Abadi (ABCA), produsen cat Spider.

Dalam prosesnya, digunakan Spider Hi-Grade Putty sebagai dasar perata bodi, SPIDER PSEP Primer Surfacer Epoxy untuk memastikan daya lekat cat, SPIDER SB100 White sebagai lapisan dasar utama, serta Silstar Spectraclear 2:1 sebagai clearcoat premium yang memberi efek kilap maksimal.

Untuk hasil akhir yang halus, digunakan pula Thinner Spider PU dan SILSTAR Reducer dalam tahap aplikasi. Setiap panel mobil diperbaiki dengan presisi agar bentuk bodi tetap sempurna.

Bagi Arif Brata, proyek “Taksi Nagoya” ini bukan sekadar modifikasi bergaya lucu, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap budaya otomotif Jepang yang dikenal dengan ketelitian dan kesederhanaannya.