Bineka.co.id, Makassar – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) memastikan stabilitas sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan tetap terjaga dan menunjukkan pertumbuhan positif sepanjang semester I 2025, meski dihantam dinamika perekonomian global.
Kondisi tersebut, menurut OJK, menjadi bukti ketahanan (resiliensi) sektor keuangan daerah yang solid serta mampu menopang pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan. Sepanjang semester I 2025, ekonomi Sulsel tumbuh 5,35 persen (c-to-c), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,99 persen (c-to-c).
Perbankan: Aset Tumbuh Rp207 Triliun
Kinerja perbankan di Sulsel hingga Juni 2025 tetap tumbuh moderat. Total aset perbankan naik 5,90 persen (yoy) menjadi Rp207,33 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga naik 7,73 persen (yoy) menjadi Rp141,69 triliun, didominasi tabungan dengan porsi 59,22 persen.
Adapun penyaluran kredit tercatat Rp167,47 triliun atau tumbuh 3,89 persen (yoy). Penyaluran kredit masih didominasi kredit produktif (53,77 persen), namun pertumbuhan terbesar berasal dari kredit konsumtif yang naik 7,66 persen. Dari sisi sektor, kredit terbesar tersalur ke perdagangan besar dan eceran (22,95 persen).
Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan Sulsel mencapai 120,30 persen, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) masih terjaga di 2,99 persen.
Perbankan Syariah Tumbuh Dua Digit
Perbankan syariah mencatat kinerja lebih ekspansif. Aset per Juni 2025 naik 21,08 persen (yoy) menjadi Rp18,26 triliun. DPK syariah naik 13,18 persen menjadi Rp12,39 triliun, sedangkan penyaluran pembiayaan tumbuh 21,06 persen menjadi Rp15,57 triliun.
Intermediasi perbankan syariah juga terjaga dengan Financing to Deposit Ratio (FDR) 125,73 persen, sementara tingkat pembiayaan bermasalah (NPF) berada di level rendah 2,07 persen.
UMKM: Mikro Masih Mendominasi
Kredit untuk sektor UMKM di Sulsel mencapai Rp61,62 triliun atau 37,53 persen dari total kredit per Juni 2025, dengan pertumbuhan 1,37 persen (yoy). Dari angka tersebut, UMKM mikro masih mendominasi 55,30 persen, disusul UMKM kecil 30,06 persen dan UMKM menengah 14,63 persen. Total kredit UMKM tersalurkan kepada 917.957 debitur.
Berdasarkan sektor usaha, kredit UMKM terbesar juga terserap di perdagangan besar dan eceran dengan porsi 45,65 persen.
Pasar Modal: Investor Bertambah, Transaksi Naik
Inklusi masyarakat terhadap pasar modal terus meningkat. Jumlah investor tercermin dari Single Investor Identification (SID) yang naik 16,25 persen menjadi 427.336 per Juni 2025. Sulsel menempati posisi ke-7 terbanyak secara nasional.
Meski masih didominasi reksa dana, pertumbuhan SID tertinggi tercatat di portofolio saham (28,69 persen). Nilai transaksi saham sepanjang Januari–Juni 2025 mencapai Rp13,05 triliun, lebih tinggi dari periode sama tahun 2024 sebesar Rp9,36 triliun.
Lembaga Keuangan Non-Bank
Sektor perusahaan pembiayaan, modal ventura, fintech, dan pergadaian (PVML) juga tumbuh positif. Piutang perusahaan pembiayaan naik 1,37 persen menjadi Rp18,77 triliun, pembiayaan modal ventura tumbuh 1,15 persen menjadi Rp373 miliar, sementara outstanding fintech P2P lending melonjak 37,46 persen menjadi Rp2,04 triliun.
Pada sektor pergadaian, total pinjaman April 2025 tumbuh 29,55 persen menjadi Rp8,47 triliun.
Sektor perasuransian, penjaminan, dan dana pensiun (PPDP) menunjukkan dinamika beragam. Aset dana pensiun naik 5,80 persen menjadi Rp1,68 triliun, penjaminan naik 26,36 persen menjadi Rp884 miliar, namun premi asuransi mengalami kontraksi -8,76 persen.
Edukasi Keuangan dan Pelindungan Konsumen
Sepanjang 1 Januari–31 Juli 2025, OJK Sulselbar melaksanakan 1.289 kegiatan edukasi keuangan dengan total peserta 877.231 orang, meliputi pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM, perempuan, pekerja, hingga masyarakat umum.
Sebagai bagian dari Hari Indonesia Menabung pada 22 Agustus 2025, OJK akan menggelar edukasi di Pondok Pesantren Al Amir Fil Jannah, Bone, diikuti lebih dari seribu santri dan pengajar. Dalam kegiatan tersebut, seluruh santri juga akan membuka rekening simpanan pelajar.
Sementara itu, hingga 31 Juli 2025, tercatat 431 layanan konsumen yang masuk ke OJK Sulselbar. Mayoritas terkait perbankan (209 layanan), perusahaan pembiayaan (93), fintech (79), serta sektor lainnya. OJK juga mencatat 10.445 layanan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
Tinggalkan Balasan