Bineka.co.id, Makassar – Universitas Hasanuddin (Unhas) resmi menetapkan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) sebagai fakultas baru yang berdiri secara mandiri, setelah sebelumnya berada di bawah naungan Fakultas Pertanian. Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan Rektor Unhas Nomor 09635/UN4.1/KEP/2025.
Peresmian FTP dilakukan bersamaan dengan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan sejumlah pejabat lingkup Unhas yang berlangsung pada Jumat (18/7) di Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar. Prof. Salengke dikukuhkan sebagai dekan pertama FTP.
Dalam keterangannya, Prof. Salengke menyebutkan bahwa keberadaan FTP berakar sejak era 1979–1980 sebagai jurusan di Fakultas Pertanian. Meski pembentukan fakultas mandiri terbilang lebih lambat dibanding universitas lain seperti IPB dan UGM, ia menegaskan kesiapan SDM FTP Unhas telah sangat matang.
“Kita perjuangkan pendirian ini sejak tahun 2013, bahkan sebelum Unhas bertransformasi menjadi PTN-BH. Alhamdulillah, dengan melihat kekuatan SDM dan kesiapan Unhas untuk membesarkan fakultas ini, tahun ini Pak Rektor akhirnya menyetujui dan menerbitkan SK pendirian yang telah disetujui pula oleh Majelis Wali Amanat,” ujar Prof. Salengke.
Sebagai dekan perdana, ia menargetkan konsolidasi internal sebagai langkah awal, termasuk dalam hal perencanaan dan pemenuhan fasilitas. Gedung eks Fakultas Teknik akan menjadi pusat operasional FTP dan kini tengah dalam proses renovasi.
“Dalam dua minggu ke depan, kita sudah mulai beroperasi di gedung baru. Saya ingin memastikan tidak ada proses yang terhambat, karena ini adalah masa transisi yang harus kita lewati dengan cepat dan solid,” tambahnya.
FTP Unhas saat ini membawahi enam program studi, meliputi tiga jenjang sarjana: Teknik Pertanian, Ilmu dan Teknologi Pangan, serta Teknologi Industri Pertanian; serta tiga jenjang magister: Keteknikan Pertanian, Ilmu dan Teknologi Pangan, dan Teknik Agroindustri.
Mahasiswa dari program studi yang sebelumnya berada di bawah Fakultas Pertanian secara otomatis akan menjadi bagian dari FTP. Namun, proses administrasi akademik masih menunggu penyesuaian pada sistem PDDIKTI.
Prof. Salengke juga menekankan bahwa FTP akan fokus pada teknologi pendukung sektor produksi dan hilirisasi produk pertanian, sejalan dengan arah kebijakan pemerintah.
“SDM kita sudah cukup kuat, tapi tentu kita juga akan merekrut tenaga pengajar baru untuk memperkuat pengembangan ke depan, khususnya pada bidang-bidang strategis,” pungkasnya.
Ia berharap FTP dapat segera menunjukkan kiprah nyata dalam pengembangan teknologi pertanian dan berkontribusi sebagai fakultas unggulan di lingkungan Unhas.
Tinggalkan Balasan