Bineka.co.id, Makassar – Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi (FSTPT) 2025 yang digelar di Makassar menghadirkan warna baru dalam rangkaian acaranya. Untuk pertama kalinya dalam sejarah forum ini, kegiatan field trip dilakukan dalam bentuk sailing trip menggunakan kapal phinisi, yang berlangsung di kawasan Pantai Losari, Rabu (21/5/2025) sore.

Ketua Panitia Event FSTPT 2025, Qadriathi Dg. Bau, menjelaskan bahwa kegiatan ini perdana digelar dalam pelaksanaan forum yang rutin diadakan setiap tahun oleh para akademisi dan praktisi transportasi di Indonesia itu.

“Biasanya kegiatan field trip dilakukan di darat, seperti naik kereta tua di Ambarawa atau kereta cepat di Bandung. Tapi tahun ini, untuk pertama kalinya kami menghadirkan sailing trip karena Makassar memiliki potensi wisata bahari yang sedang tren dan sangat ikonik,” ungkap Qadriathi.

Setelah rangkaian kegiatan Rapat Tengah Tahun (RTT) yang berlangsung dari pagi hingga siang hari, para peserta diajak menikmati sore hari dengan berlayar menggunakan kapal phinisi yang berangkat mulai pukul 17.00 WITA.

Kegiatan ini juga diisi dengan sambutan hangat dari para tokoh, salah satunya disampaikan oleh Prof. Lambang Basri, mantan Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Sulsel.

“Banyak dari peserta, termasuk dosen transportasi dari berbagai universitas di Indonesia, baru pertama kali naik kapal phinisi. Antusiasme mereka luar biasa,” kata Qadriathi.

Peserta FSTPT 2025 berasal dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia, seperti UNM selaku tuan rumah, serta perwakilan dari UGM, ITB, UMY, Unhas, dan kampus lainnya dari Sabang hingga Merauke. Tak hanya dari Perguruan Tinggi Negeri, peserta juga datang dari kampus swasta.

Selain mempererat hubungan antar peserta, sailing trip ini juga menjadi sarana promosi pariwisata Sulawesi Selatan, khususnya ikon kapal phinisi yang berasal dari Bira, Kabupaten Bulukumba.

“Jadi sekalian mempromosikan pariwisata di sulsel. Kapal phinisi itu juga pembuatannya di Bira Kabupaten Bulukumba di kampung saya. Losarinya juga diperkenalkan termasuk soal reklamasi (di CPI) yang kemarin juga menjadi (bahan) analisa dari pakar-pakar transportasi,” jelas Qadriathi.

Suasana di atas kapal berlangsung akrab dan santai. Para akademisi transportasi larut dalam hangatnya kebersamaan, bahkan ikut bernyanyi dan berkaraoke bersama. Momen ini menjadi bukti bahwa di balik kesibukan sebagai dosen teknik sipil dan transportasi, forum ini mampu menjadi ruang penyegar yang mempererat jejaring keilmuan dan kekeluargaan.

Sailing trip ini sekaligus menjadi rangkaian penutup kegiatan FSTPT 2025 di Makassar, yang meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta. Dengan latar senja Pantai Losari dan semilir angin laut, kegiatan ini menutup forum dengan semangat kolaborasi, persahabatan, dan kecintaan terhadap dunia transportasi Indonesia.