Makassar, Bineka.co.id – Polemik penyimpanan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menjadi perbincangan setelah disoroti Menteri Keuangan (Mekeu) Purbaya Yudhi Sadewa.

Dalam data Bank Indonesia (BI) per 30 September, dana simpanan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) di bank mencapai Rp1,287 triliun.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi alias KDM membantah data yang dibeberkan Purbaya.

Namun, respons berbeda ditunjukkan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Tidak menepis adanya dana simpanan tersebut sebagaimana periode data itu dirilis.

Namun, kata dia, data itu telah berubah pada Oktober ini. Sebab, realisasi anggaran pemerintah provinsi sudah semakin membaik.

“Itu tercatat, jadi wajar saja kalau Kementerian Keuangan tahu kalau ada. Tapi itu kan pencatatan September, kalau Oktober saya rasa berbeda,” ujar Andi Sudirman saat diwawancarai awak media, di Kawasan Center Point of Indonesia
(CPI), Jumat (24/10/2025).

Andi Sudirman mengatakan, pemprov terus menggenjot realisasi anggaran di triwulan terakhir tahun anggaran 2025.

Ia juga menyebut bahwa komitmen yang dibangun dengan rekanan juga sudah baik. Rekanan berkomitmen menyelesaikan seluruh pekerjaan sebelum
mengambil uang mereka.

“Ini masalah aktual. Aktual itu adalah sesuatu yang sudah komit dengan rekanan, kontraktor, yang belum diambil kontraktor. Kan kadang kontraktor kita sudah selesai pekerjaannya belum ambil duit,” kata Andi Sudirman.

Menurut Andi Sudirman, dana Rp1,2 triliun tersebut sebelumnya disimpan menjadi deposito di Bank Sulselbar. Langkah itu menurutnya sudah sesuai regulasi, sebab telah dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).