Makassar, Bineka.co.id – Presiden Prabowo Subianto menetapkan kebijakan strategis untuk memperkuat ekonomi desa melalui pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (Kop Des Merah Putih), yang akan dibangun di 70 ribu hingga 80 ribu desa di seluruh Indonesia.

Berkaitan dengan pembentukan Kopdes Merah Putih tersebut, Dewan Relawan Club (RC) 08 Prabowo-Gibran Sulsel Assoc Prof. Dr. Ilham, SH., M.M., M.H menyebut jika melalui program ini, pemerintah berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan memberdayakan potensi lokal dan mengoptimalkan partisipasi aktif warga.

“Merupakan program nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ekonomi desa, kemandirian ekonomi dan mengatasi kemiskinan struktural,” katanya saat ditemui di salah satu sudut Kota Makassar, Senin 29 April 2025.

Lebih lanjut kata Ilham A Gani, program Kopdes Merah Putih dirancang untuk menggerakkan ekonomi desa melalui pendekatan kolaboratif, di mana pemerintah terlibat langsung dalam pengelolaannya.

“Fokus utamanya adalah menciptakan sistem ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan, sehingga desa tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga subjek yang mampu mengelola sumber dayanya sendiri,” jelasnya.

Ilham A Gani juga menyebut Kopdes Merah Putih tidak hadir untuk menjadi menggantikan atau bersaing dengan BUMDES. Sebaliknya, program ini akan menjadi bagian integral dari BUMDES, memperkuat perannya sebagai lembaga penggerak ekonomi desa.

“Dengan kata lain, Koperasi Merah Putih akan berfungsi sebagai instrumen pendukung yang melengkapi strategi BUMDES dalam meningkatkan produktivitas dan inovasi di tingkat desa,” tambahnya.

Meski memiliki potensi besar, implementasi Kopdes Merah Putih tidak lepas dari tantangan. Pertama, diperlukan penguatan regulasi untuk memastikan program berjalan sesuai koridor hukum dan transparan. Kedua, pengelolaan harus melibatkan SDM profesional yang memiliki kredibilitas dan kompetensi memadai, mengingat program ini menyangkut hajat hidup masyarakat desa.

Selain itu, tantangan lain muncul dari sisi pendanaan. Sebelumnya, terdapat pesimisme terkait kerja sama dengan perbankan, namun pemerintah menegaskan bahwa optimisme harus tetap dijaga. “Kopdes harus dikelola secara akuntabel dan berbasis manajemen resiko, agar tidak terjadi fraud dan moral hazard dengan pengawasan yang ketat dalam tata kelolanya. Dan perlu meningkatkan profesionalitas SDM internal,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Koordinator Daerah Relawan Club 08 Prabowo-Gibran (Korda RC-08 Pragib) Sulawesi Selatan, Mastan., S.H., M.H. menyebut kehadiran Kopdes Merah Putih tidak lepas dari visi besar Presiden Prabowo Subianto yang menaruh perhatian khusus pada penguatan ekonomi desa.

“Oleh karena itu, program ini tidak hanya sekadar inisiatif temporer, tetapi bagian dari strategi jangka panjang untuk mentransformasi desa menjadi pusat ekonomi yang inklusif dan berdaya saing. Kami dari relawan tentu akan mendukung dan mengawal keberadaan Kopdes Merah Putih ini,” jelasnya.

Kopdes Merah Putih lanjut Mastan, merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun desa dari akar rumput. Dengan sinergi yang tepat antara regulasi, SDM profesional, dan dukungan pendanaan, program ini berpotensi menjadi motor penggerak kesejahteraan masyarakat desa di Sulawesi Selatan.***