Bineka.co.id, Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan akan memberikan insentif bagi sektor otomotif dan properti melalui penyaluran kredit oleh bank-bank milik negara (Himbara). Langkah ini memanfaatkan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun yang selama ini mengendap di Bank Indonesia.
Rencana tersebut terungkap usai Purbaya melakukan inspeksi mendadak ke Mandiri Club, Jakarta Selatan, pada 6 Oktober 2025. Ia menyebut Bank Mandiri telah menyalurkan sekitar 70 persen dana penempatan pemerintah dan meminta tambahan likuiditas untuk memperluas pembiayaan ke sektor produktif lain.
“Saya monitor dari uang yang kita kasih ke mereka (Mandiri), 70 persen sudah keserap, sudah disalurkan. Mungkin mereka minta lagi, kalau bisa ada tambahan yang bisa disalurkan ke sektor lain, mungkin ke properti dan otomotif,” ujar Purbaya dalam video unggahannya di akun TikTok @purbayayudhis, Senin (6/10).
Ia menambahkan, penyaluran dana tersebut sudah menunjukkan dampak positif terhadap pertumbuhan kredit perbankan. “Kreditnya juga tumbuh dari 8 (persen) sekarang sudah hampir 11 persen. Jadi, positif, sinyal positif. Artinya, kira-kira stimulus saya akan jalan di ekonomi,” tambahnya optimistis.
Purbaya kembali menegaskan hal itu saat menutup Investor Daily Summit di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis (9/10). Ia menegaskan, pemerintah memberi keleluasaan kepada perbankan menyalurkan dana tersebut ke sektor apa pun, selama tidak digunakan untuk membeli dolar AS.
“Dia (perbankan) tanya ke saya, ‘boleh enggak saya kasih uang itu ke properti dan otomotif?’ Saya bilang, boleh saja, gak ada urusan. Yang penting jangan beli dolar. Kalau beli dolar AS, saya sikat,” tegasnya.
Menurutnya, pembelian dolar menggunakan dana pemerintah akan dianggap sebagai tindakan yang melemahkan nilai tukar rupiah dan mengganggu stabilitas kebijakan fiskal.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, Bank Mandiri menjadi penyerap terbesar dengan realisasi 74 persen dari dana penempatan Rp55 triliun. Disusul BRI sebesar 62 persen, BNI 50 persen, BTN 19 persen, dan BSI 55 persen. Seluruh penyerapan tersebut disalurkan ke sektor riil melalui kredit produktif.
Adapun distribusi total penempatan dana pemerintah di Himbara mencapai Rp200 triliun, dengan rincian sebagai berikut:
- BRI – Rp55 triliun
- BNI – Rp55 triliun
- Bank Mandiri – Rp55 triliun
- BTN – Rp25 triliun
- BSI – Rp10 triliun
Langkah Purbaya ini diharapkan mampu menggairahkan pembiayaan di dua sektor padat tenaga kerja tersebut, sekaligus memperkuat permintaan domestik di tengah tekanan global yang masih tinggi.
Tinggalkan Balasan