Bineka.co.id, Makassar – Bakal Calon Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., memaparkan gagasan strategis untuk pengembangan Zona D atau Rumpun Ilmu Humaniora yang mencakup empat fakultas, yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Kegiatan berlangsung di Aula Baharuddin Lopa, Fakultas Hukum Unhas, Kamis (9/10), dengan Prof. Dr. Muhammad Ali Lakatu, M.S. bertindak sebagai moderator.
Dalam pemaparannya, Prof. JJ—sapaan akrabnya—menekankan pentingnya penguatan kapasitas akademik, riset, serta tata kelola kelembagaan di rumpun humaniora agar lebih adaptif terhadap perubahan zaman dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
“Penguatan kapasitas akademik dan kemahasiswaan menjadi kunci agar Universitas Hasanuddin mampu melahirkan lulusan yang relevan dengan tantangan zaman dan kebutuhan masyarakat,” ujar Prof. JJ.
Untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prof. JJ mengusulkan delapan program strategis yang meliputi pengembangan laboratorium akademik dan masyarakat, sistem manajemen layanan internal, ruang baca bersama, kegiatan diseminasi lintas fakultas, hingga sertifikasi keilmuan bagi tenaga pendidik. Selain itu, peningkatan kapasitas tenaga kependidikan, sertifikasi keahlian mahasiswa, serta penyediaan ruang publik yang representatif juga menjadi fokus pengembangan.
Ia menilai, FISIP sebagai fakultas yang banyak membahas isu sosial dan kebijakan publik perlu memiliki ruang baca, ruang debat, dan ruang publik yang mendorong diskusi terbuka dan konstruktif di kalangan sivitas akademika.
Sementara itu, Fakultas Hukum merancang sejumlah langkah penguatan, mulai dari peningkatan keterlibatan dosen dalam jejaring nasional dan internasional, keanggotaan organisasi keilmuan, hingga optimalisasi jaringan kerja untuk mendukung kegiatan kemahasiswaan. Fakultas ini juga menyiapkan mekanisme reward and punishment bagi mahasiswa berprestasi serta memperluas program sertifikasi profesional di bidang hukum.
Upaya pengembangan di Fakultas Hukum turut mencakup perbaikan sistem dan infrastruktur, antara lain penyelesaian pembangunan Justice Tower, peningkatan jaringan internet dan kelistrikan, pendampingan pengelolaan situs web fakultas, serta evaluasi kinerja tenaga kependidikan. Fakultas juga akan memperkuat riset, publikasi, serta kemitraan dengan alumni dan mitra strategis.
Untuk Fakultas Ilmu Budaya, arah pengembangan difokuskan pada lima pilar utama, yaitu pelestarian kebudayaan daerah, pengembangan industri budaya kreatif, riset interdisipliner dan inovasi sosial, kajian humaniora digital di era kecerdasan buatan, serta diplomasi budaya guna memperkuat jejaring global.
Adapun Fakultas Ekonomi dan Bisnis menitikberatkan pada pembelajaran berbasis riset dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dukungan pembiayaan jangka panjang untuk inovasi pendidikan, serta penguatan riset kolaboratif yang menghubungkan kampus dengan dunia industri. FEB berkomitmen menjadi institusi yang berkelanjutan dan adaptif terhadap dinamika pengetahuan agar tetap relevan di kancah global.
Melalui pemaparan tersebut, Prof. JJ menegaskan komitmennya untuk mengintegrasikan potensi seluruh fakultas dalam rumpun humaniora guna membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, kolaboratif, dan berdampak luas bagi masyarakat.
Tinggalkan Balasan