Makassar, Bineka.co.id – Industri kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) China kembali menunjukkan performa gemilang di awal tahun 2025.

Data terbaru dari Asosiasi Manufaktur Mobil China (CAAM) mengungkapkan, produksi NEV melonjak 29% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi 1,02 juta unit pada Januari 2025.

Sementara itu, penjualan NEV juga tumbuh pesat sebesar 29,4% (yoy) menjadi 944.000 unit, mencakup 38,9% dari total penjualan mobil di China bulan lalu.

Tidak hanya NEV, industri otomotif China secara keseluruhan mencatat kinerja yang stabil di awal tahun 2025.

Produksi mobil penumpang mencapai 2,15 juta unit, naik 3,3% (yoy), sementara penjualan tumbuh 0,8% (yoy) menjadi lebih dari 2,13 juta unit. Pertumbuhan ini menunjukkan ketahanan sektor otomotif China di tengah tantangan ekonomi global.

Ekspor mobil China juga mengalami peningkatan signifikan, naik 6,1% (yoy) pada Januari 2025, dengan total 470.000 unit kendaraan dikirim ke pasar internasional. Peningkatan ini menegaskan posisi China sebagai salah satu eksportir otomotif terbesar di dunia.

Menurut Chen Shihua, Wakil Sekretaris Jenderal CAAM, pertumbuhan industri otomotif China didorong oleh kebijakan prokonsumsi yang diterapkan pemerintah, seperti program tukar tambah barang konsumsi. Langkah-langkah ini dinilai efektif dalam mendorong permintaan domestik dan menjaga stabilitas industri.

Dengan lonjakan produksi dan penjualan NEV, China semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin global dalam industri kendaraan ramah lingkungan.

Pemerintah China terus mendorong transisi menuju energi bersih, dengan target mengurangi emisi karbon dan meningkatkan penggunaan kendaraan listrik.

Meski menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan, industri otomotif China tetap menghadapi tantangan, seperti persaingan global yang ketat dan fluktuasi harga bahan baku. Namun, dengan dukungan kebijakan yang tepat dan inovasi teknologi, masa depan industri ini tetap cerah.

Kinerja industri otomotif China di Januari 2025, terutama di sektor NEV, mencerminkan kekuatan dan ketahanan ekonomi China.

Dengan dukungan kebijakan prokonsumsi dan komitmen terhadap energi bersih, China siap memimpin transformasi global menuju mobilitas berkelanjutan.***