Bineka.co.id, Makassar – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 4 menggelar kegiatan edukasi keselamatan bertajuk Port Is Not Playground: Program Edukasi Lalu Lintas 2025 di Kantor TPK New Makassar, Selasa (29/7/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo.
Acara ini diikuti puluhan anak dari kawasan sekitar pelabuhan dan melibatkan sinergi dengan sejumlah instansi yang beroperasi di lingkungan pelabuhan. Tujuan utamanya adalah untuk menumbuhkan pemahaman anak mengenai pentingnya keselamatan, keteraturan, dan potensi bahaya di area pelabuhan serta kawasan lalu lintas sekitarnya.
Division Head Pelayanan SDM dan Umum Pelindo Regional 4, Rinto Saiful, menekankan pentingnya edukasi sejak dini sebagai fondasi membangun budaya keselamatan di lingkungan pelabuhan.
“Melalui program Port Is Not Playground, kami ingin menanamkan pemahaman bahwa pelabuhan bukanlah tempat bermain. Anak-anak perlu tahu bahwa area pelabuhan memiliki risiko tinggi dan memerlukan kewaspadaan. Edukasi seperti ini sangat penting untuk membentuk generasi yang sadar akan keselamatan dan peraturan,” ujar Rinto.
Dalam pelaksanaannya, anak-anak diajak mengenal berbagai rambu lalu lintas, mengikuti simulasi zona bahaya pelabuhan, serta terlibat dalam permainan edukatif bertema keselamatan.
Kegiatan ini mencerminkan komitmen Pelindo untuk menciptakan kawasan pelabuhan yang aman, tertib, dan bersahabat bagi masyarakat di sekitarnya. Pelindo juga berharap inisiatif ini dapat menjadi program tahunan yang diterapkan di wilayah kerja Regional 4 lainnya.
Terminal Head TPK New Makassar, Teguh Firdaus, turut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai bagian dari peringatan Hari Anak Nasional.
“Kami sangat bersyukur dan bangga dapat menyelenggarakan kegiatan edukatif ini dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025,” ungkap Teguh.
Ia menjelaskan bahwa pendekatan menyenangkan dalam edukasi keselamatan terbukti efektif dalam menarik antusiasme anak-anak.
“Melalui program Port Is Not Playground, kami ingin menanamkan kesadaran sejak dini kepada anak-anak bahwa pelabuhan adalah kawasan terbatas yang memiliki aturan keselamatan yang harus dipatuhi. Dengan menggabungkan edukasi lalu lintas dan pengenalan lingkungan pelabuhan, kami berharap mereka memahami pentingnya keselamatan, disiplin, dan tanggung jawab di area publik, khususnya pelabuhan,” tambahnya.
Menurut Teguh, tingginya antusiasme peserta menjadi bukti bahwa pendekatan edukatif yang menyenangkan mampu menjadi jembatan membentuk generasi sadar keselamatan dan tata tertib.
“Semoga kegiatan ini bisa menjadi program berkelanjutan ke depannya,” tutup Teguh Firdaus.
Tinggalkan Balasan