Bineka.co.id, Makassar – PT PLN (Persero) terus memperkuat pembangunan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di wilayah timur Indonesia. Hingga saat ini, PLN Sulselrabar telah mengoperasikan 65 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di 51 titik di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat. Lonjakan pengguna juga mencapai 222 persen. BUMN kelistrikan itu menargetkan penambahan 14 unit SPKLU baru hingga akhir 2025.
Hal tersebut diungkapkan dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema Penguatan Ekosistem KBLBB yang berlangsung di kantor PLN UID Sulselrabar, Makassar, Selasa (18/11). Plt. Kepala Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Eka Prasetya, menyampaikan bahwa kapasitas kelistrikan di Sulawesi Bagian Selatan berada pada kondisi yang memadai untuk mengakomodasi pertumbuhan kendaraan listrik di masyarakat.
“Masyarakat mulai antusias dengan kendaraan listrik karena lebih efisien dan efektif. Potensi pasar juga sangat besar sehingga Pemerintah Sulsel terus mendukung kebijakan percepatan ekosistem, baik di lingkungan internal pemerintahan maupun kemudahan bagi masyarakat,” kata Andi Eka.
General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah, menjelaskan bahwa ketersediaan SPKLU di tiga provinsi tersebut terus dijaga agar dapat beroperasi optimal. Ia memastikan seluruh fasilitas pengisian daya telah disiapkan untuk mendukung mobilitas pemilik kendaraan listrik, termasuk perjalanan jarak jauh.
Menurutnya, peningkatan minat masyarakat terlihat jelas dari lonjakan transaksi pengisian daya di SPKLU PLN UID Sulselrabar, yang tumbuh 222 persen pada 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sepanjang 2024, tercatat 4.655 transaksi, sementara hingga kuartal ketiga 2025 sudah mencapai 10.369 transaksi.
“PLN juga menyiagakan petugas teknis selama 24 jam serta memastikan pemantauan dapat dilakukan secara real time melalui sistem PLN Mobile,” kata Edyansyah.
Ia memaparkan bahwa PLN turut menghadirkan Program Stimulus Percepatan Penggunaan KBLBB, termasuk insentif biaya penyambungan pasang baru dan tambah daya hingga 50 persen, serta diskon 30 persen untuk home charging pada jam Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) pukul 22.00–05.00 WITA. Insentif tersebut berlaku mulai 1 Juli 2025 hingga 30 Juni 2026.
Hingga Oktober 2025, tercatat 219 pelanggan di Sulawesi Selatan telah memanfaatkan layanan Home Charging Service (HCS). “Tingginya jumlah pelanggan menunjukkan antusiasme masyarakat yang semakin besar terhadap penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Program HCS merupakan layanan PLN yang memungkinkan pemilik kendaraan listrik untuk mengisi daya baterai mobil mereka secara praktis dari rumah, tanpa perlu mengunjungi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU),” pungkasnya.
Ia juga menegaskan bahwa penggunaan mobil listrik mampu menekan biaya operasional. “Jika menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil, rata-rata biaya operasional per kilometer adalah Rp 800,-. Namun, dengan mobil listrik, biaya operasionalnya hanya sekitar Rp 200,- per kilometer. Jadi, ini sangat hemat,” jelasnya.
Salah satu pengguna mobil listrik di Makassar, Asri, turut merasakan manfaatnya. “Dengan masifnya SPKLU ini merupakan angin segar bagi kami yang memiliki mobilitas tinggi. Selain itu, sejak menggunakan mobil listrik, pengeluaran operasional saya lebih hemat,” ujar Asri.
Ia menuturkan bahwa saat masih menggunakan mobil konvensional, biaya operasional bulanannya mencapai Rp 800 ribu. Kini, dengan mobil listrik dan tingkat mobilitas yang sama, pengeluarannya hanya sekitar Rp 270 ribu per bulan, sehingga ia dapat menghemat Rp 530 ribu.
Melalui berbagai upaya tersebut, PLN tidak hanya menyediakan infrastruktur utama kendaraan listrik, tetapi juga berperan sebagai penggerak koordinasi seluruh pemangku kepentingan. KBLBB dinilai menjadi arah masa depan transportasi dan peluang besar untuk mempercepat transisi energi bersih.
PLN UID Sulselrabar menegaskan kesiapan mendukung masyarakat yang beralih ke kendaraan listrik dengan layanan yang aman, andal, dan terjangkau.

Tinggalkan Balasan