Bineka.co.id, Bantaeng — PT PLN (Persero) kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga keandalan pasokan listrik melalui pengerahan Pasukan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Selama beberapa hari terakhir, pasukan khusus ini telah menyelesaikan 82 titik pekerjaan tanpa perlu memadamkan aliran listrik, demi memastikan masyarakat tetap mendapatkan layanan kelistrikan yang stabil.

Pasukan PDKB dikenal sebagai unit elit dalam tubuh PLN. Mereka terdiri dari personel pilihan yang memiliki keahlian dan sertifikasi khusus untuk menangani pekerjaan bertegangan tinggi secara langsung—baik untuk perbaikan isolator, konduktor, maupun komponen jaringan lainnya—tanpa mengganggu pasokan listrik ke pelanggan.

“Pasukan PDKB merupakan salah satu garda terdepan PLN dalam menjawab tantangan pemenuhan kebutuhan listrik yang berkualitas dan berkelanjutan,” ujar General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat (UID Sulselrabar), Edyansyah, Rabu, 21 Mei 2025.

Ia menjelaskan, hampir 100 personel PDKB bersama tim pengawas lapangan diturunkan dalam kegiatan intensif ini sebagai bagian dari agenda Bakti PDKB Semester I Tahun 2025 yang dilaksanakan oleh PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bulukumba.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda Bakti PDKB Semester I Tahun 2025 yang dilaksanakan oleh PLN UP3 Bulukumba,” tambahnya.

Lebih lanjut, Edyansyah menegaskan bahwa setiap penugasan pasukan ini selalu mengedepankan prinsip zero accident, mematuhi standar operasional prosedur, menjunjung tinggi kerja tim, dan menjaga profesionalisme.

Manajer PLN UP3 Bulukumba, Agus Priyanto, yang turut mengawasi langsung pelaksanaan kegiatan di lapangan, menyebut sejak Senin (19/5), tim gabungan berhasil menyelesaikan 82 titik pekerjaan di berbagai lokasi di Bantaeng.

“Fokus utama pekerjaan meliputi perampalan pohon yang berada terlalu dekat atau menyentuh jaringan listrik PLN, serta perbaikan konstruksi pada sejumlah segmen jaringan yang mengalami kerusakan,” jelas Agus.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar turut berperan dalam menjaga keandalan sistem listrik dengan memastikan pohon-pohon di sekitar jaringan tetap dalam jarak aman minimal tiga meter.

Salah satu personel senior PDKB PLN UID Sulselrabar, Haryadi Kasim, turut berbagi pengalamannya selama 14 tahun mengabdi dalam unit ini. Ia menyebut bahwa tugas sebagai anggota PDKB bukanlah pekerjaan biasa, karena membutuhkan kesiapan fisik dan mental untuk menjalankan misi berisiko tinggi.

“Kami siap menjadi bagian dari transformasi PLN untuk mewujudkan layanan kelistrikan yang andal, berkelanjutan, dan berkualitas,” tegas Haryadi.

Sebagai catatan sejarah, Pasukan PDKB dibentuk pada 10 November 1955, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan. Tak heran jika semangat kepahlawanan menjadi ciri khas dari unit ini—siap menghadapi risiko demi menjamin pasokan listrik bagi seluruh lapisan masyarakat.