Bineka.co.id, Barru – Program elektrifikasi galangan kapal atau electrifying marine yang digagas PT PLN (Persero) di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, menunjukkan dampak positif terhadap efisiensi operasional dan keberlanjutan industri. Bekerja sama dengan PT Layar Perkasa Nusantara, program ini berhasil menurunkan biaya operasional hingga 23 persen per tahun dan mendukung upaya mewujudkan galangan kapal yang ramah lingkungan.
Penyalaan daya listrik sebesar 555 kilovolt ampere (kVA) di lokasi galangan menjadi bagian dari langkah strategis PLN untuk memperkuat akses listrik andal di kawasan pesisir serta mendorong pertumbuhan industri perkapalan.
Manager Production & Engineering PT Layar Perkasa Nusantara, Ashawir, menjelaskan bahwa seluruh peralatan operasional di galangan saat ini telah sepenuhnya beralih ke tenaga listrik. “Dengan menggunakan listrik, biaya operasional yang dikeluarkan jauh lebih murah. Jika menggunakan mesin diesel, biaya operasional diprediksi hampir mencapai satu miliar per tahun, namun jika menggunakan listrik hanya Rp 730 juta-an per tahun,” ungkapnya.
Ashawir menambahkan, penghematan biaya yang diperoleh mencapai 23 persen. Ia pun mengapresiasi dukungan PLN. “Apresiasi tinggi untuk PLN, pelayanannya sangat memuaskan, pasokan listriknya andal, dan respons petugas yang cepat,” tambahnya.
Selain memberikan efisiensi biaya, penggunaan listrik juga menjadi bagian dari program green shipyard untuk menurunkan emisi gas buang dan dampak lingkungan dari aktivitas galangan kapal.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Edyansyah, mengatakan bahwa elektrifikasi galangan kapal merupakan bentuk komitmen PLN dalam mendukung sektor industri perkapalan yang lebih ramah lingkungan.
“Kami menyasar elektrifikasi galangan kapal dengan program kami yaitu electrifying marine, PLN menjadi solusi bagi pelaku usaha dengan menghadirkan pasokan listrik yang andal tanpa polusi suara dan lebih ramah lingkungan,” ujar Edyansyah.
Ia menjelaskan, tambahan daya sebesar 555 kVA itu melengkapi suplai sebelumnya yang telah mencapai 394 kVA, sehingga total kapasitas daya yang disalurkan PLN kini menjadi 949 kVA. Langkah ini ditujukan untuk menunjang mobilitas tinggi di galangan kapal dan memperkuat roda ekonomi daerah.
Lebih lanjut, Edyansyah memaparkan pertumbuhan konsumsi listrik di wilayah Sulselrabar juga menunjukkan tren positif. Sepanjang semester I 2025, penjualan tenaga listrik meningkat sebesar 9,79 persen secara tahunan (YoY), dari 5.329,99 Gigawatt hour (GWh) pada periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 5.851,56 GWh.
“PLN berkomitmen untuk mendukung program green industry yang telah dicanangkan pemerintah dengan melakukan elektrifikasi pada galangan kapal dan kami siap menjawab kebutuhan listrik dengan tingkat keandalan yang tinggi. Yang tadinya emisi dan biaya operasional pelanggan tinggi, saat ini jauh lebih rendah,” pungkasnya.
Hingga kini, sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan tercatat sebagai salah satu yang paling ramah lingkungan di Indonesia, dengan 42 persen pasokan listriknya berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT).
Tinggalkan Balasan