Bineka.co.id, Makassar – Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik tingkat Provinsi Sulawesi Selatan untuk pertama kalinya sukses diselenggarakan. Gelaran yang berlangsung sejak Kamis hingga Ahad (27–29 Juni 2025) ini ditutup secara resmi di Aula Gereja Katolik St. Fransiskus Assisi, Makassar.

Penutupan acara diwarnai momen istimewa ketika Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Maros, H. Muhammad, secara khusus diminta naik ke panggung oleh Sekretaris Keuskupan Agung Makassar, Pastor Vikjen Joni Payuk, di tengah sambutan penutup.

Pastor Vikjen Joni menyampaikan apresiasi atas dukungan nyata H. Muhammad terhadap kehidupan keagamaan umat Katolik di Kabupaten Maros. “Terima kasih Bapak H. Muhammad atas dukungannya, sehingga plang papan nama Gereja Katolik di Kabupaten Maros bisa berdiri. Sehingga kita bangga menjadi orang Katolik,” ungkapnya.

Di atas panggung, Kakankemenag H. Muhammad turut menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya terhadap pelaksanaan Pesparani tingkat provinsi ini. “Saya memberi apresiasi yang setinggi-tingginya dan sebesar-besarnya, atas penyelenggaraan Pesparani Pertama tingkat Provinsi Sulsel,” ujarnya.

Ia juga menyoroti keikutsertaan peserta dari Kabupaten Maros, yang menurutnya layak mendapatkan dukungan dari Kementerian Agama. “Apalagi, ada anak-anak kita dari Maros yang saya tahu persis harus mendapatkan dukungan dari Kementerian Agama,” tambahnya.

Prestasi peserta dari Maros pun tak luput dari sorotan. Delegasi Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Maros berhasil menorehkan hasil gemilang dengan meraih juara pertama pada cabang Menyanyikan Mazmur kategori anak. Frenelisa, peserta dari Maros, meraih predikat Gold Champion sebagai yang terbaik di kategori tersebut. Selain itu, peserta lainnya dari Maros juga berhasil meraih posisi kelima dengan predikat Gold di cabang yang sama.

Kakankemenag Muhammad menutup sambutannya dengan harapan atas penguatan hubungan lintas agama yang telah berjalan harmonis. “Semoga acara ini pertanda baik, karena antara Katolik dan Islam sudah terjalin hubungan yang harmonis, baik di dunia internasional, nasional, maupun kehidupan keagamaan di regional. Terima kasih,” ucapnya.

Turut hadir dalam acara penutupan, Pembimas Katolik Kanwil Kemenag Sulsel, Paulus Palondongan, yang duduk berdampingan dengan Kakankemenag Muhammad sepanjang acara.

Pesparani Pertama Provinsi Sulawesi Selatan ini mempertandingkan sejumlah kategori lomba, antara lain: cerdas cermat rohani, bertutur Kitab Suci, serta menyanyikan Mazmur dalam berbagai kategori usia.