Jakarta, Bineka.co.id – Penjualan mobil di Indonesia yang lesu sepanjang tahun 2024 punya efek domino ke berbagai sektor, termasuk pembiayaan alias leasing.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno, membenarkan hal ini. Industri pembiayaan di tahun lalu mengalami penurunan dan ini tidak terlepas dari industri otomotif yang kurang baik.
“Jadi, makanya penjualan atau pembiayaan kita itu naiknya cuman tadi 8 persen. Single digit,” kata Suwandi Wiratno di Senopati Jakarta.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit untuk kendaraan baru sampai dengan Juli 2024 hanya bertumbuh sebesar 7,9 persen (YoY) dan memiliki penurunan sedikit dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 8,1 persen.
Suwandi juga menjelaskan pertumbuhan satu digit ini terjadi di tengah-tengah perekonomian global dan tanah air yang juga sedang tercekik karena berbagai hal. Seperti contoh banyak masyarakat yang berpindah dari beli mobil baru menjadi membeli mobil bekas.
“Gini lho, yang saya tahu misalnya satu mobil baru, ada potensi tiga mobil bekas yang dibiayai. Orang cenderung nggak beli mobil. Biasanya kalau orang beli mobil baru, dia jadi mobil bekas,” ujar dia.
Dalam data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sepanjang tahun 2024, nampak ada penurunan daya beli masyarakat untuk mobil.
Data menunjukkan, penjualan mobil di Indonesia ada pada angka 865.723 unit. Atau turun 13,9 persen dibandingkan 2023 yang mencapai 1.005.802 unit.
Kendati demikian, angka ini tetap memenuhi target dari Gaikindo yang telah menetapkan target 850 ribu unit.
Tinggalkan Balasan