Bineka.co.id, Makassar – Program Smart Upgrade yang dihadirkan Kalla Toyota terus menunjukkan hasil positif sejak pertama kali diluncurkan. Program yang mengusung tiga kemudahan — Murah, Mudah, dan Maksimal — ini mempermudah pelanggan dalam memiliki mobil Toyota impian dengan skema pembiayaan yang fleksibel dan efisien.

Tak hanya itu, lini bisnis Kalla Toyota lainnya, yakni Toyota Trust, juga memperkuat ekosistem otomotif Kalla Group dengan menghadirkan layanan jual beli kendaraan bekas bersertifikasi. Di bawah payung Kalla Toyota, Toyota Trust secara rutin menawarkan promo menarik, termasuk di akhir Januari kali ini, bagi pelanggan yang ingin mendapatkan mobil bekas berkualitas dan bergaransi dengan harga terbaik.

Used Car Manager Kalla Toyota, Idham Multazam, menjelaskan bahwa Toyota Trust kini memiliki jaringan luas yang mencakup Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Dengan jaringan tersebut, pelanggan di berbagai daerah tetap dapat mengakses layanan pembelian mobil bekas berkualitas tanpa harus datang langsung ke kota besar.

“Toyota Trust bertujuan untuk mendukung penjualan Kalla Toyota dengan menyediakan fasilitas trade-in. Kami memberikan kemudahan dan pelayanan maksimal kepada pelanggan. Setiap unit yang dijual telah melalui proses sertifikasi, bukan bekas tabrakan besar, bukan mobil banjir, odometer asli, serta dilengkapi dokumen yang terjamin,” jelas Idham.

Idham menambahkan, tren pembelian mobil bekas berkualitas dan bergaransi kini terus meningkat, seiring dengan tingginya kepercayaan pelanggan terhadap Toyota Trust sebagai penyedia used car resmi Toyota.

Sementara itu, General Manager Marketing Kalla Toyota, Suliadin, menyebut bahwa Program Smart Upgrade terbukti berkontribusi besar terhadap penjualan Toyota di wilayah Kalla.

“Kontribusi pembelian unit dengan Smart Upgrade sekitar 30 persen. Penjualan melalui Smart Upgrade 2.0 bahkan mencapai 300 unit per bulan,” ungkap Suliadin.

Kalla Toyota melalui Toyota Trust dan Smart Upgrade berkomitmen terus menghadirkan inovasi layanan yang memudahkan pelanggan memiliki kendaraan Toyota, baik baru maupun bekas, dengan jaminan kualitas dan kenyamanan maksimal.

Prospek Mobil Bekas Cerah

Ekonom dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Anas Iswanto Anwar memprediksi prospek penjualan mobil bekas Toyota Trust akan terus cerah. Hal ini karena penurunan daya beli masyarakat, sehingga orang lebih memilih mobil bekas yang cenderung lebih murah ketimbang mobil baru. 

“Tentu saja ini merupakan dampak dari berkurangnya daya beli masyarakat, jadi berkurang daya beli ini sehingga ketidakmampuan lagi untuk membeli mobil baru yang harganya menjadi lebih mahal,” jelas Komisaris Utama Bank Unhas itu ketika dihubungi Bineka.co.id.

“Selama kondisi masih begini prospek penjualan mobil bekas akan cerah, karena logikanya orang pasti mau beli  mobil baru, ngapain beli mobil bekas, tapi karena dia tidak mampu jadi jatuhnya ke mobil bekas,” sambungnya. 

Disamping itu, ia juga memuji Toyota Trust yang bisa melihat penurunan daya beli ini sebagai kesempatan untuk menggenjot penjualan mobil bekas dengan berbagai promo yang dihadirkannya.

“Itu juga keahlian dari penjual, tentu dia tidak akan jual begitu saja dengan segala macam insentif, potongan, hadiah yang dilakukan sehingga menarik minat masyarakat untuk membeli,” bebernya. 

Apalagi Bineka.co.id menemukan pihak showroom mobil lain turut membeli kendaraan bekas di bazar ini. Artinya harganya cenderung murah sehingga showroom tetap bisa mendapatkan margin keuntungan. 

“Kalau dia punya showroom kan logikanya dia beli murah dengan harga jual mahal. Hebat yang jual, mungkin marginnya kecil tapi laku daripada ditahan,” paparnya.

Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unhas itu juga melihat mobil bekas masih lebih ramah dikantong bukan hanya terhadap mobil baru tetapi juga transportasi publik khususnya di Sulsel.

“Walaupun itu mobil bekas karena publik transport kita yang tidak murah, dan semakin berkurang, tidak nyaman dan segala macam, jatuhnya lebih bagus mobil bekas yang relatif lebih murah dibanding dia menggunakan public transport,” terangnya. 

Pandangan Prof Anas juga segendang sepenarian dengan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo). Penjualan mobil baru secara nasional selama 2024 saja mengalami penurunan tajam dibanding 2023, dari semula 1.005.802 unit menjadi 865.723 unit atau surut 13,9 persen. Sedangkan tahun ini penjualan dirasa belum akan membaik.

Akumulasi wholesales nasional Januari-April 2025 juga terekam turun 2,9 persen dari periode serupa tahun lalu, dari 264.014 unit menjadi 256.368 unit. Sementara total retail Januari-April 2025 dibanding periode yang sama tahun lalu surut 7,7 persen.

Penurunan pasar bahkan terjadi lebih dalam pada April 2025 ketimbang Februari, dari wholesales 70.895 unit menjadi 51.205 unit atau surut hampir 30 persen. Penjualan retail atau dari dealer ke konsumen juga surut 25,5 persen. Sepanjang Maret 2025, total 76.582 unit mobil terjual, tapi April hanya membukukan 57.031 unit. Berdasarkan data tersebut, penjualan selama April 2025 mencapai titik terendah sepanjang tahun ini.