Bineka.co.id, Surabaya – Surabaya kini resmi memiliki fasilitas olahraga padel berstandar internasional seiring diresmikannya Graha Padel Club oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo, Sabtu (14/6). Momen ini menjadi penanda berkembangnya ekosistem olahraga urban di Kota Pahlawan yang semakin modern dan berorientasi global.
Berlokasi di kawasan Graha Famili No. 9, Graha Padel Club hadir bukan hanya sebagai sarana olahraga, tetapi juga buah karya kolaboratif dari Generasi Muda Paguyuban Warga Xianyou—sebuah komunitas anak muda yang aktif dalam kegiatan sosial, budaya, dan pendidikan.
Di balik pembangunan fasilitas ini, terdapat peran penting sosok inspiratif Tjokro Saputrajaya selaku pendiri Graha Padel Club. Ia memberikan kepercayaan penuh kepada generasi muda untuk mengelola proyek ini sebagai ruang aktualisasi dan kontribusi.
“Proyek ini adalah hasil dari kolaborasi dan semangat anak-anak muda kami, yang didorong oleh para senior, khususnya Bapak Tjokro Saputrajaya. Beliau bukan hanya memberikan fasilitas, tapi juga membimbing dan memotivasi kami untuk terus aktif dan solid,” ujar Board of Director Graha Padel Club, Steven Eka Halim.
Inspirasi pendirian Graha Padel Club bermula dari forum pertemuan komunitas Xianyou internasional di Tiongkok pada 2023. Dalam pertemuan itu, pemuda Indonesia bertemu dengan diaspora Xianyou dari berbagai bidang industri yang memicu kesadaran untuk membangun jejaring dan menciptakan karya konkret.
“Kami pulang ke Surabaya dengan tekad bahwa generasi muda harus berani menciptakan sesuatu yang berdampak. Salah satu ide yang kami bawa pulang adalah pengembangan olahraga padel di Surabaya. Dari situlah langkah kami dimulai hingga akhirnya bisa meresmikan Graha Padel Club hari ini,” ujar Steven.
Saat ini, Generasi Muda Paguyuban Warga Xianyou telah memiliki lebih dari 400 anggota aktif, dan sebanyak 42 orang di antaranya terlibat langsung dalam pembangunan Graha Padel Club. Proyek ini digarap selama sembilan bulan, dari proses perencanaan hingga tahap konstruksi di lapangan.
Steven menjelaskan bahwa penggunaan komponen dalam negeri dalam pembangunan Graha Padel Club mencapai 95 persen, menunjukkan komitmen mendukung industri nasional sekaligus menghasilkan fasilitas dengan kualitas desain tinggi.
Tidak berhenti pada empat lapangan yang sudah tersedia, pengembangan Graha Padel Club akan dilanjutkan hingga mencapai sepuluh lapangan, termasuk empat lapangan dalam ruangan yang sesuai standar Federasi Padel Internasional (IFP). Hal ini menempatkan Graha Padel Club dalam posisi strategis untuk menjadi tuan rumah turnamen padel tingkat dunia.
“Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Bapak Tjokro Saputrajaya. Tanpa bimbingan, motivasi, dan kepercayaan beliau, proyek ini tidak akan terwujud,” tutur Steven.
Kini, Graha Padel Club hadir sebagai wujud nyata kolaborasi lintas generasi—bukan hanya sebagai arena olahraga, tetapi juga sebagai ruang kreatif dan pusat aktivitas anak muda untuk terus berkarya, memberi kontribusi bagi kota dan memajukan olahraga Indonesia ke kancah internasional.
Tinggalkan Balasan