Bineka.co.id, Pangkep – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) bersama Industri Jasa Keuangan (IJK) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program pemerintah untuk peningkatan gizi dan inklusi keuangan di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Komitmen tersebut diwujudkan melalui partisipasi aktif dalam Launching Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Talaka di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, Jumat (17/10/2025).

Kegiatan ini menjadi langkah konkret sinergi antara pemerintah, sektor keuangan, dan masyarakat dalam memperkuat kualitas hidup serta kemandirian ekonomi masyarakat di tingkat akar rumput. Program ini juga sejalan dengan arah kebijakan Presiden Republik Indonesia melalui Asta Cita poin ketiga dan keempat, yang berfokus pada peningkatan kualitas manusia serta pemerataan pembangunan dan pemberdayaan daerah.

Acara peluncuran SPPG Talaka dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad, Kepala Regional SPPI Sulsel Muh Abdi Subhanuddin Gilman, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pangkep H. Muhammad Tauhid, tokoh masyarakat Hj. Andi Nirawati, serta unsur Forkopimda Kabupaten Pangkep.

Dari sektor perbankan hadir Regional CEO BRI Argo Prabowo, Direktur Utama Bank Sulselbar Yulis Suandi, Regional CEO Region X Makassar Sukma Dwie Priardi, Area Head BNI 07 Bimawan Singgih Yulianto, Deputy Regional Manager Business Bank BTN Ali Irfan, Area Head Bank Mandiri Ivander Liem, dan perwakilan PNM Cecem Taufik.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pangkep sekaligus Ketua Panitia, H. Muhammad Tauhid, menegaskan bahwa SPPG merupakan bagian integral dari dukungan terhadap Program Nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Kita semua menyadari bahwa gizi adalah fondasi utama bagi pertumbuhan optimal, baik fisik maupun perkembangan kognitif anak-anak kita,” ujar Tauhid.

Ia menjelaskan, SPPG merupakan dapur sehat modern berstandar tinggi yang berfungsi sebagai pusat pengolahan makanan bergizi, higienis, dan terukur untuk anak-anak di wilayah Kelurahan Talaka, Kecamatan Ma’rang.

“Di Kelurahan Talaka telah hadir dua SPPG dengan fasilitas sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN). SPPG Talaka A melayani 23 sekolah dengan penerima manfaat sebanyak 3.219 siswa per hari, sementara SPPG Talaka B juga melayani 23 sekolah dengan 3.415 siswa. Jadi totalnya ada 46 sekolah dengan 6.634 siswa penerima manfaat setiap hari,” paparnya.

Tauhid menambahkan, kehadiran SPPG menjadi wujud nyata dari tiga pilar utama: peningkatan kualitas gizi dan kesehatan, pemberdayaan ekonomi lokal, serta sinergi lintas sektor.

“SPPG adalah bentuk konkret gotong royong untuk membangun masa depan anak-anak Indonesia yang lebih sehat dan cerdas,” ujarnya.

Tokoh masyarakat Hj. Andi Nirawati menyampaikan bahwa program MBG tidak hanya berdampak pada peningkatan gizi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru.

“Alhamdulillah MBG ini telah membuka sejumlah lapangan kerja. Program ini merupakan program Presiden Prabowo yang mencegah stunting sekaligus membangun ekonomi nasional,” ungkapnya.

Dari sektor keuangan, Regional CEO BRI Argo Prabowo menegaskan kesiapan lembaganya dalam mendukung pembiayaan penyelenggara SPPG.

“Kami berkomitmen untuk terlibat langsung dalam program Makan Bergizi Gratis, terutama melalui pembiayaan pengadaan dapur dan peralatan. Kami juga menyiapkan pelatihan tiga bulan agar pengelola mampu menjalankan sistem secara profesional,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Regional SPPI Sulsel, Muh Abdi Subhanuddin Gilman, menjelaskan bahwa SPPG memiliki tiga fungsi utama: penyedia makanan bergizi, wadah interaksi antara pemasok dan pembeli melalui sistem keuangan modern berbasis virtual account, serta pusat pengawasan gizi dengan melibatkan tenaga ahli.

“Kami sangat mengedepankan kualitas dan kuantitas bahan makanan agar anak-anak mendapatkan asupan yang aman dan bergizi,” jelasnya.

Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin, menyatakan bahwa OJK memiliki peran strategis tidak hanya menjaga stabilitas keuangan, tetapi juga memastikan manfaat sektor keuangan dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat.

“Kami meyakini bahwa program ini sejalan dengan Asta Cita ke-3 dan ke-4 yang menekankan pemerataan pembangunan dan pemberdayaan daerah,” ujarnya.

Melalui sinergi dengan perbankan dan lembaga keuangan, OJK mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan, serta pembiayaan produktif bagi penyelenggara dan petani pemasok bahan baku.

“Launching itu satu hal, tapi bagaimana kemudian pengawalannya. Kami dari OJK mengajak semua pihak bersinergi untuk mewujudkan masyarakat yang sehat badannya dan sehat kantongnya,” tambah Muchlasin.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Pangkep dan mitra industri keuangan, atas dukungan terhadap kolaborasi lintas sektor ini.

Peluncuran SPPG Talaka menjadi simbol kuat sinergi antara regulator, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam memperkuat kesejahteraan sosial dan ekonomi. Dengan semangat kolaborasi, inisiatif ini diharapkan menjadi model integrasi gizi dan inklusi keuangan yang dapat direplikasi di berbagai daerah Indonesia.