Bineka.co.id, Makassar – Ganti oli motor berapa km sih idealnya? Pertanyaan ini sering muncul, terutama kalau kamu baru punya motor atau baru mulai peduli soal perawatan.
Tahukah kamu, oli itu seperti darah bagi mesin motor. Kalau telat diganti, bisa-bisa motor jadi “sakit”, performa turun, bahkan bisa bikin kantong jebol karena harus turun mesin.
Nah, supaya motor kamu tetap sehat dan dompet tetap aman, yuk simak artikel berikut ini!
Kenapa Oli Motor Harus Rutin Diganti?
Bayangkan jika mesin motor terus dipakai, berputar ribuan kali tiap menit. Kalau oli sudah kotor, pelumasannya jadi gak maksimal. Akibatnya, gesekan antar komponen makin kasar dan cepat aus.
Oli bukan cuma pelumas, tetapi juga pendingin, pembersih, bahkan pelindung dari karat dan keausan. Tanpa oli yang berkualitas dan dalam jumlah yang cukup, mesin kamu bekerja lebih keras dan itu artinya umur mesin bisa lebih pendek.
Begitu kamu abaikan, masalah demi masalah mulai muncul. Mulai dari suara kasar, tarikan berat, hingga konsumsi bahan bakar makin boros. Dan, kalau sudah parah, siap-siap rogoh kocek dalam buat perbaikan.
Ganti Oli Motor Berapa KM?
Umumnya, ganti oli motor bisa dilakukan setiap 2.000 – 3.000 kilometer, tergantung jenis oli dan cara kamu mengendarai motor.
Kalau pakai oli mineral, idealnya ganti tiap 2.000 km. Sedangkan oli semi-sintetik atau full-sintetik bisa tahan hingga 3.000 – 4.000 km. Tapi ingat, ini bukan aturan baku.
Kalau kamu sering berkendara di kemacetan, bawa beban berat, atau ngebut terus, lebih baik ganti lebih cepat. Karena mesin kerja ekstra, otomatis oli juga lebih cepat lelah.
Tanda-Tanda Oli Motor Harus Segera Diganti
Kadang, kita terlalu sibuk sampai lupa kapan terakhir kali ganti oli. Kilometer jalan terus, tapi kita pikir nanti lagi untuk ganti.
Nah, beberapa hal yang perlu kamu perhatikan:
- Mesin terasa lebih kasar atau berisik
Biasanya suara mesin jadi lebih kasar dari biasanya. Kalau sudah begini, itu tandanya pelumasan sudah tidak maksimal.
- Tarikan motor jadi berat
Akselerasi terasa tertahan, tarikan terasa lebih berat dan responnya lambat. Nah, ini pertanda awal oli sudah kehilangan performanya.
- Warna oli sudah menghitam dan encer
Kalau kamu sempat cek stik oli atau membuka baut pembuangan, dan warnanya hitam pekat, jangan tunda lagi.
- Ada bau hangus dari mesin
Ini pertanda serius. Oli sudah terlalu panas atau terlalu lama dipakai, dan pelumasan di dalam mesin mulai gagal.
Kalau satu saja dari tkamu ini muncul, jangan tunggu odometer jalan ribuan kilometer lagi. Langsung saja ganti oli sebelum terlambat. Lebih cepat, lebih aman dan tentu saja, lebih hemat daripada harus turun mesin.
Ganti Oli Sendiri atau ke Bengkel?
Kamu bisa saja ganti oli sendiri di rumah. Namun, apa kamu yakin oli benar-benar terisi sempurna? Filter bersih? Baut terpasang kencang?
Ke bengkel resmi seperti AHASS, semuanya ditangani oleh mekanik berpengalaman. Lebih cepat, lebih bersih, dan kamu tidak perlu repot.
Nah, ganti oli motor berapa km? Jawabannya tergantung jenis oli dan cara pemakaian, tapi idealnya setiap 2.000 – 3.000 km.
Jangan tunggu rusak baru ke bengkel. Ganti oli itu murah, tapi biaya perbaikan kalau mesin rusak bisa bikin dompet menjerit.
Yuk, jadwalkan servis rutin dan ganti oli motor kamu di bengkel AHASS terpercaya. Karena motor yang sehat, perjalanan pun lebih nyaman dan aman!

Tinggalkan Balasan