Bineka.co.id, Jakarta – Maskapai penerbangan bujet asal Kanada, WestJet, membuat gebrakan dengan kebijakan baru yang bakal mengubah pengalaman penumpang kelas ekonomi. Kini, penumpang tidak lagi bebas merebahkan sandaran kursinya tanpa biaya tambahan.
Langkah ini diambil seiring dengan konfigurasi ulang armada Boeing 737-8 MAX dan 737-800 milik WestJet yang diklaim menghadirkan “pengalaman kabin modern” dengan sistem tempat duduk baru. Kursi kelas ekonomi nantinya menggunakan desain sandaran tetap untuk menjaga “ruang pribadi” antarpenumpang.
Kabin baru WestJet akan dibagi ke dalam beberapa zona. Bagian premium akan menampung 12 kursi yang tetap bisa direbahkan dengan sandaran kepala besar empat arah dan bantalan ergonomis—model serupa dengan kabin 787-9 Dreamliner. Tepat di belakangnya, ada 36 kursi baru di zona extended comfort dengan ruang kaki lebih luas, meski tetap tanpa fitur reclining.
“Kabin ini dirancang dengan cermat untuk menawarkan layanan WestJet yang ramah di setiap anggaran,” ujar Samantha Taylor, Wakil Presiden Eksekutif dan Chief Experience Officer WestJet, dikutip dari New York Post.
Tata letak baru ini memungkinkan WestJet menambah satu baris kursi dibanding desain sebelumnya, langkah yang diharapkan bisa menekan biaya per kursi dan memperluas pilihan bagi penumpang.
“Tata letak kabin kami yang diperbarui ini memenuhi beragam preferensi tamu kami,” jelas Taylor. “Baik mereka memilih tempat duduk Premium dengan fasilitas dan ruang kaki ekstra atau harga tiket yang lebih terjangkau dengan ruang yang lebih sedikit, kami sangat senang dapat memperkenalkan rangkaian produk ini.”
Menurut keterangan maskapai, kursi di bagian belakang (baris 20–31) akan memiliki ruang paling sempit, sementara baris tengah (15–19) menawarkan sedikit ruang tambahan, dan bagian depan kelas ekonomi mendapat ruang paling lega.
Meski disebut inovatif, kebijakan ini menuai kritik dari pemerhati penerbangan.
“Imajinasi para pemasar maskapai penerbangan tak henti-hentinya membuat saya takjub: kedalaman yang akan mereka lalui memberi kesan kepada orang-orang bahwa jika saya membayar lebih, saya mendapatkan lebih banyak,” ujar John Gradek, dosen penerbangan Universitas McGill kepada CBC.
“Namun saat ini, rasanya seperti Anda membayar lebih untuk mendapatkan apa yang sebenarnya sudah menjadi hak Anda.”
WestJet bukan satu-satunya maskapai yang meniadakan fitur reclining. Sebelumnya, maskapai berbiaya rendah seperti Spirit, Allegiant, dan Frontier Airlines sudah lebih dulu menerapkan kebijakan serupa.
Menurut pengamat penerbangan William McGee dari American Economic Liberties Project, tren penghapusan kursi sandaran bisa menjadi arah baru industri penerbangan ekonomi.
“Tren seperti ini sudah terjadi dalam beberapa tahun ke belakang, dan saya rasa akan terus berlanjut,” ujar McGee, dikutip dari Condé Nast Traveler.
McGee menilai, kursi yang bisa direbahkan menjadi fitur paling kontroversial di kabin ekonomi. Bagi sebagian penumpang, fitur ini memberi kenyamanan ekstra di penerbangan jarak jauh, namun bagi yang duduk di belakangnya, bisa jadi sumber kekesalan.
Kursi recliner kerap menyebabkan masalah: dari kopi tumpah, laptop rusak, hingga pertengkaran di udara karena ruang sempit. Dengan hilangnya fitur ini, ruang gerak penumpang ekonomi mungkin semakin terbatas—tetapi setidaknya, pertengkaran soal sandaran kursi mungkin akan berakhir.
Tinggalkan Balasan