Bone, Bineka.co.id – Ribuan bilah pusaka berkilauan memenuhi Lapangan Merdeka Bone dalam ritual Mattompang Akbar 10.000 Bilah, Rabu 9 April 2025. Acara spektakuler ini digelar Komunitas Pemerhati Pusaka bersama Panre Bessi (pandai besi tradisional) untuk memperingati Hari Jadi Bone ke-695, sekaligus memperkuat jati diri budaya Bugis di tengah arus modernisasi.
Ketua Panitia, A. Tenri Polo Wija, menegaskan bahwa Mattompang bukan hanya ritual pembersihan keris, tombak, dan tameng pusaka, tetapi juga simbol penyucian hati dan penyatuan tekad masyarakat Bone.
“Ini adalah momentum untuk memperkuat kebersamaan, mengingat warisan leluhur, dan berkomitmen membangun Bone yang lebih maju dan bermartabat,” ujarnya.
Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman, secara resmi membuka acara yang dihadiri ratusan pemerhati pusaka dari 27 kecamatan se-Kabupaten Bone, bahkan dari luar daerah seperti Makassar, Wajo, Soppeng, Parepare, dan Sinjai.
Dalam sambutannya, Bupati Asman mengapresiasi antusiasme peserta dan berjanji akan mendukung peningkatan skala acara tahun depan.
“Kita targetkan Mattompang Akbar 100.000 Bilah pada HUT Bone ke-696 untuk memecahkan rekor MURI. Ini bukti komitmen kami melestarikan warisan budaya sekaligus mempromosikan Bone sebagai destinasi wisata sejarah,” tegasnya.
Mattompang Arajang (pembersihan pusaka) merupakan tradisi turun-temurun sejak era Raja Bone ke-6, La Tenri Tatta Arung Palakka. Ritual ini tidak hanya bermakna spiritual sebagai penghormatan kepada leluhur, tetapi juga simbol pembersihan jiwa dan harapan akan kemakmuran tanah Bone.
“Mattompang adalah cara kita merawat sejarah, menjaga martabat, dan memohon berkah bagi Bone,” jelas seorang Panre Bessi yang turut terlibat.
Acara ini dihadiri Wakil Bupati Bone A. Akmal Pasluddin, Ketua DPRD A. Tenti Walinonong, Dandim 1407/Bone Letkol Rezky, serta jajaran forkopimda. Kemeriahan puncak acara ditandai dengan Atraksi Gendrang spektakuler yang dimainkan oleh 40 pemain dari 15 sanggar seni se-Bone, menggema dengan irama menghentak yang memukau seluruh undangan.
Dengan digelarnya Mattompang Akbar ini, Kabupaten Bone kembali menegaskan posisinya sebagai benteng pelestarian budaya Bugis, sekaligus membangun kebanggaan generasi muda akan akar sejarah yang kaya dan mulia.***
Tinggalkan Balasan