Bineka.co.id, Luwu – PT Masmindo Dwi Area (MDA) secara resmi menyerahkan dua jembatan permanen di Desa Kadundung dan Desa To’Baru, Kecamatan Latimojong, kepada Pemerintah Kabupaten Luwu. Infrastruktur tersebut, yang sebelumnya dibangun untuk mendukung operasional Proyek Awak Mas, kini dialihfungsikan menjadi fasilitas publik yang dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh warga setempat.

Peresmian dan serah terima berlangsung pada Senin (29/7), ditandai dengan seremoni simbolis antara Bupati Luwu, Patahudding, dan Direktur Utama MDA, Trisakti Simorangkir. Acara ini turut dihadiri perwakilan OPD, tokoh adat, perangkat desa, serta masyarakat sekitar.

Patahudding menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi MDA dalam pembangunan infrastruktur lokal. “Hari ini kita tidak hanya meresmikan jembatan, tetapi juga menerima secara resmi aset yang sangat bermanfaat ini sebagai milik masyarakat Kabupaten Luwu. Terima kasih kepada MDA atas kontribusinya. Ini adalah contoh nyata bagaimana dunia usaha dapat berkolaborasi aktif dalam membangun daerah,” ujarnya dalam sambutan.

Kedua jembatan yang kini resmi menjadi aset milik daerah itu memiliki peran penting dalam mendukung mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat. Sejak awal, keberadaan jembatan tersebut telah menjadi jalur logistik utama, tidak hanya untuk kepentingan proyek, tetapi juga bagi akses sosial dan ekonomi warga.

Trisakti Simorangkir menegaskan bahwa penyerahan jembatan merupakan bentuk komitmen MDA terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. “Jembatan Kadundung dan To’Baru awalnya dibangun untuk mendukung logistik proyek. Namun sejak awal, kami menyadari pentingnya memastikan infrastruktur ini juga memberi manfaat langsung bagi masyarakat. Hari ini, kami secara resmi menyerahkannya sebagai aset daerah yang dapat menunjang aktivitas warga sehari-hari,” kata Trisakti.

Langkah ini semakin memperkuat peran MDA sebagai mitra strategis pemerintah daerah yang tidak hanya fokus pada sektor tambang, tetapi juga terlibat dalam pembangunan sosial berkelanjutan. Selain mendukung konektivitas antarwilayah, kedua jembatan kini menjadi jalur penting untuk transportasi hasil pertanian, layanan pendidikan, kesehatan, hingga penggerak ekonomi lokal.

Keberadaan jembatan permanen tersebut juga merupakan bagian dari pemulihan pasca bencana banjir dan longsor yang melanda Latimojong pada 2024. Saat itu, jembatan lama di Desa Kadundung sempat hanyut, mendorong MDA untuk membangun kembali infrastruktur penghubung yang lebih kokoh.

Dengan serah terima ini, MDA menegaskan komitmennya terhadap prinsip pertambangan yang baik (good mining practices) dan keberlanjutan, serta terus memperkuat konektivitas masyarakat di wilayah kerja perusahaan.