Bineka.co.id, Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar menyatakan keterkejutannya atas temuan maraknya praktik prostitusi di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Ia menegaskan akan menelusuri langsung kebenaran laporan tersebut.

“Kok bisa gawat begitu, wah ini harus dicek,” ujar Muhaimin saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/7).

Pernyataan Muhaimin muncul setelah aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Penajam Paser Utara melakukan serangkaian operasi penertiban di sejumlah titik sekitar wilayah IKN. Dalam operasi tersebut, puluhan perempuan yang diduga sebagai pekerja seks komersial (PSK) terjaring razia.

“Kami pantau dan lakukan operasi penertiban praktik prostitusi daring maupun luring di sekitar wilayah IKN,” kata Kepala Satpol PP Kabupaten Penajam Paser Utara, Bagenda Ali, dikutip dari Antara.

Menurut Bagenda, operasi berlangsung sepanjang 2025 di seluruh wilayah kecamatan, termasuk Kecamatan Sepaku yang merupakan bagian dari kawasan inti IKN. Dalam tiga kali penertiban terakhir, tercatat 64 perempuan diamankan di Sepaku.

“Operasi pertama petugas tertibkan dua orang pelaku, dan operasi kedua 32 orang ditertibkan, serta operasi ketiga 30 orang ditertibkan,” jelasnya.

Dari hasil pendataan, praktik prostitusi umumnya dilakukan secara daring melalui aplikasi media sosial, dengan tarif jasa antara Rp400 ribu hingga Rp700 ribu per sesi. Para perempuan yang terjaring berasal dari berbagai kota seperti Samarinda, Balikpapan, Bandung, Makassar, dan Yogyakarta.