Bineka.co.id, Jakarta – Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kembali mencatat defisit anggaran selama tiga tahun terakhir. Meski demikian, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama LPDP, Sudarto, memastikan saldo Dana Abadi Pendidikan (DAP) masih dalam posisi aman, dengan nilai mencapai Rp 154,11 triliun per 30 September 2025.

Sudarto menjelaskan, hingga akhir September 2025, pendapatan LPDP tercatat sebesar Rp 6,82 triliun, sementara belanjanya mencapai Rp 7,46 triliun. Kondisi serupa terjadi pada dua tahun sebelumnya. Pada 2023, LPDP mencatat pendapatan Rp 9,33 triliun dengan belanja Rp 9,85 triliun. Tahun 2024 pun mengalami hal yang sama, dengan pendapatan Rp 10,95 triliun dan pengeluaran Rp 11,86 triliun.

“Sehingga saya mungkin bisa sampaikan tahun ini khusus Dana Abadi Pendidikan atau DAP kemungkinan kita akan mengalami defisit, tetapi masih bisa tertutup dengan tahun-tahun sebelumnya,” ujar Sudarto dalam Media Gathering Kementerian Keuangan di Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/10).

Padahal, dalam beberapa tahun sebelumnya, LPDP sempat mencatat kinerja positif. Pada 2020, misalnya, pendapatan LPDP mencapai Rp 3,92 triliun dengan belanja Rp 2,02 triliun. Tren serupa terjadi pada 2021 dengan pendapatan Rp 4,51 triliun dan belanja Rp 3,08 triliun, serta tahun 2022 dengan pendapatan Rp 6,39 triliun dan pengeluaran Rp 4,93 triliun.

“Jadi kalau di 2020, 2021, 2022, pendapatannya lebih tinggi, tapi di 2023, 2024 belanjanya yang lebih tinggi,” kata Sudarto.

Ia menegaskan, defisit yang terjadi bukan disebabkan oleh kebijakan efisiensi anggaran, melainkan akibat meningkatnya jumlah mahasiswa yang diberangkatkan ke luar negeri.

“Jadi isunya bukan efisiensi, isunya memang di dua tahun terakhir ini kita mengirim jumlah mahasiswa dengan jumlah besar. Tujuannya apa? Kita ingin mengejar ketertinggalan. Jadi Dana Abadi tidak terkena isu efisiensi,” jelasnya.

Meski demikian, LPDP berencana melakukan penyesuaian kuota penerima beasiswa pada 2025 dan 2026 untuk menjaga keberlanjutan dana. Sudarto menyebut, meski pendaftar tahun ini melonjak tajam hingga 78.588 orang, LPDP hanya akan menerima sekitar 4.000 penerima beasiswa.

“Kami laporkan, memang pendaftarnya meningkatnya tajam sekali. Di tahun 2025 ini pendaftarnya ada 78 ribu, tetapi yang kita terima awardee-nya maksimal hanya sekitar 4 ribu,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XI DPR, Jumat (10/10).

Sebagai perbandingan, pada 2024 LPDP menerima 8.592 penerima beasiswa dari 52.842 pendaftar. Sedangkan pada 2023, dari 33.396 pendaftar, terdapat 9.358 penerima beasiswa. Dengan demikian, jumlah penerima tahun ini mengalami penurunan signifikan.