Bineka.co.id, Makassar – Lion Air membuka akses lebih luas bagi umat Muslim Indonesia untuk menunaikan ibadah umrah 1447 H dengan menghadirkan 70 penerbangan pulang-pergi tiap pekan (35 keberangkatan dan 35 kepulangan) dari 10 kota besar di Indonesia menuju Jeddah, Arab Saudi, mulai Juli 2025.
Melalui program ini, jemaah dapat memilih paket perjalanan antara 9 hingga 16 hari, dengan titik keberangkatan langsung dari kota asal tanpa harus transit ke kota lain.
Rute umrah Lion Air ini dilayani menggunakan armada terbaru seperti Airbus A330 yang memiliki kabin luas dan Boeing 737 yang efisien. Sepanjang perjalanan, kru Lion Air siap memberikan layanan profesional dan ramah, demi kenyamanan jemaah selama penerbangan.
Lion Air menyediakan bagasi 30 kg untuk jemaah dari kota Palembang, Batam, Solo, Surabaya, Jakarta, Medan Kualanamu, Padang, dan Makassar. Untuk Pekanbaru dan Banda Aceh, jemaah mendapat bagasi 25 kg karena menyesuaikan jenis pesawat. Seluruh penumpang juga mendapatkan bagasi kabin 7 kg, air zamzam 5 liter, serta makanan berat dan ringan di dalam pesawat.
Jadwal Penerbangan Umrah Lion Air 2025:
- Palembang – Jeddah: 1x per minggu, mulai 10 Juli (program 9 hari)
- Batam – Jeddah: 1x per minggu, mulai 12 Juli (program 12 hari)
- Solo – Jeddah: 1x per minggu, mulai 12 Juli (program 9 hari)
- Surabaya – Jeddah: 10x per minggu, mulai 12 Juli (program 12–16 hari)
- Jakarta – Jeddah: 8x per minggu, mulai 13 Juli (program 9–13 hari)
- Medan Kualanamu – Jeddah: 3x per minggu, mulai 13 Juli (program 12–13 hari)
- Padang – Jeddah: 2x per minggu, mulai 14 Juli (program 12–13 hari)
- Pekanbaru – Jeddah: 1x per minggu via Thiruvananthapuram, mulai 14 Juli (program 12 hari)
- Makassar – Jeddah: 6x per minggu, mulai 17 Juli (program 12–13 hari)
- Banda Aceh – Jeddah: 1x per minggu via Thiruvananthapuram, mulai 31 Juli (program 13 hari)
Lion Air mengingatkan seluruh calon jemaah untuk melakukan pemesanan melalui biro perjalanan umrah resmi yang bekerja sama dengan Lion Air, guna menghindari potensi penipuan dari pihak tidak bertanggung jawab.
Kehadiran penerbangan langsung dari 10 kota ini tidak hanya memberi kemudahan bagi jemaah, tetapi juga berdampak positif bagi perekonomian daerah. Fleksibilitas program ibadah mulai dari 9 hingga 16 hari juga memungkinkan calon jemaah menyesuaikan keberangkatan dengan waktu dan kebutuhan masing-masing.
Tinggalkan Balasan