Bineka.co.id, Jakarta – Mahadhika, putra dari pesulap kondang Limbad, mengungkap bahwa sang ayah sudah empat kali mengalami penahanan oleh pihak Imigrasi Arab Saudi saat menjalankan ibadah di Tanah Suci. Terbaru, insiden itu terjadi pada Februari 2025, ketika Mahadhika turut mendampingi sang ayah.
“Jadi, bapak (Limbad) itu ditahan di imigrasi Arab Saudi sudah keempat kali. Waktu tiga kali sama manajernya bapak, dan yang terakhir pas Februari kemarin itu sama saya,” ujar Mahadhika dalam sebuah tayangan di kanal YouTube, Kamis (10/7/2025).
Ia menjelaskan bahwa penahanan tersebut bukan disebabkan oleh dokumen perjalanan, melainkan karena penampilan ayahnya yang tidak biasa. “Jadi, bapak itu ditahan selama 24 jam di imigrasi Arab Saudi. Penahanan terhadap bapak itu karena style-nya bapak seperti ini (rambut gimbal, gigi bertaring, dan alis mata ke atas),” jelasnya.
Menurut Mahadhika, gaya khas sang ayah membuat sejumlah petugas merasa curiga. “Mungkin, petugas di Arab Saudi khususnya askar merasa aneh melihat bentuk wajah dan style dari bapak,” katanya lagi.
Selama proses penahanan, pihak imigrasi bahkan sempat meminta Limbad membaca Al-Qur’an secara langsung untuk memastikan bahwa ia bukan individu yang dicurigai mengalami gangguan atau memiliki niat buruk. “Bapak itu di imigrasi didengerin murotal 30 juz, dan diminta untuk membaca Al-Qur’an,” ujar Mahadhika.
Ia menegaskan bahwa dokumen identitas sang ayah sebenarnya tidak bermasalah. “Kalau persoalan foto di paspor tidak ada masalah, karena wajah bapak dengan di foto itu sama,” tuturnya.
Namun, kendati telah dijelaskan oleh mutawwif bahwa Limbad merupakan artis asal Indonesia, para petugas tetap meragakan hal itu. “Bapak itu ditanya-tanya, padahal mutaif-nya di sana sudah menjelaskan sama petugas di sana bahwa bapak ini artis di Indonesia,” ungkap Mahadhika.
“Namun, mereka enggak percaya meski sudah diperlihatkan video bapak, termasuk media sosial bapak kalau bapak pesulap. Mereka itu menuduh bapak penyihir,” lanjutnya.
Penahanan terakhir yang terjadi di Madinah bahkan membuat pihak keluarga harus menunggu berjam-jam. Mahadhika menjelaskan bahwa saat itu ayahnya sudah berusaha menutupi penampilannya agar tidak menarik perhatian.
“Kejadiannya di Madinah pada hari terakhir, padahal bapak sudah pakai foundation biar enggak kelihatan alisnya karena punya riwayat ditahan. Bahkan, rambut bapak sudah ditutup pakai ihram tetapi Askarnya masih curiga dan langsung mendatangi bapak,” ungkapnya.
“Namun, kita menjelaskan bahwa bapak publik figur di Indonesia dan akhirnya membuat kita menunggu sampai tiga jam,” tambah Mahadhika.
Ia menyebut bahwa sang ayah akhirnya bisa keluar dari proses pemeriksaan setelah menunjukkan kemampuannya membaca Al-Qur’an dengan lancar. “Alhamdulillah, bapak bisa membacanya Al-Qu’ran dengan baik makanya bapak dibebaskan,” tutupnya.
Tinggalkan Balasan