Bineka.co.id, Makassar – Hadir pertama kali pada tahun 1977, Toyota Kijang telah menjelma menjadi salah satu kendaraan paling ikonik dan digemari masyarakat Indonesia. Mengambil nama dari hewan yang lincah dan tangguh, mobil ini awalnya dirancang sebagai solusi mobilitas sederhana, namun kini berevolusi menjadi MPV berkelas dengan teknologi mutakhir dan ramah lingkungan.

Sebelum era Kijang, fokus Toyota di Indonesia masih tertuju pada mobil sedan seperti Toyota Corona yang mulai dirakit lokal sejak 1971. Namun, kebutuhan akan kendaraan komersial yang tangguh dan terjangkau di kawasan ASEAN, terutama Indonesia yang kala itu masih tertinggal secara infrastruktur, memunculkan proyek Basic Utility Vehicle (BUV) pada 1972.

Kelahiran Kijang tak lepas dari kebijakan pemerintah melalui program Kendaraan Bermotor Niaga Serbaguna (KBNS) pada awal 1970-an, yang mendorong terciptanya kendaraan fungsional untuk mendukung pembangunan nasional.

Generasi Pertama: Awal Perjalanan Legenda

Toyota Kijang resmi diluncurkan di Indonesia pada 9 Juni 1977 dan menjadi salah satu mobil Toyota pertama yang diproduksi lokal. Dengan filosofi “Genchi Genbutsu”—melihat langsung kondisi pasar—Toyota menangkap potensi besar kendaraan multifungsi di tengah masyarakat yang sedang bertransisi menuju era industrialisasi.

Alih-alih menggunakan model pick-up tanpa hidung seperti pesaingnya, Toyota memilih desain dengan bonnet di depan sebagai bentuk kepedulian terhadap keselamatan dan kenyamanan. Posisi mesin di depan dianggap lebih aman dan nyaman bagi pengemudi.

Generasi Kedua hingga Keempat: Dari Pick-up ke Minibus Keluarga

Model pick-up ini kemudian dikembangkan menjadi minibus berkat permintaan tinggi masyarakat yang menginginkan kendaraan penumpang yang terjangkau, praktis, dan aman. Pada 1981, hadir Kijang Minibus yang membuka era baru bagi Toyota di Indonesia.

Tahun 1986, generasi ketiga atau ‘Kijang Super’ hadir dengan desain lebih modern dan kenyamanan yang ditingkatkan. Pada 1992, Kijang mulai menggunakan teknologi Toyota Original Body (TOB) untuk kualitas bodi lebih baik.

Lompatan besar terjadi pada 1997 dengan munculnya Kijang Kapsul (Generasi keempat). Kijang tampil sebagai MPV stylish dengan pilihan mesin diesel dan bensin injeksi, serta tata letak tempat duduk yang lebih ergonomis.

Generasi Kelima dan Keenam: Fokus ke Keluarga dan Teknologi

Pada 2004, melalui program IMV, Indonesia dipercaya menjadi pusat pengembangan MPV Toyota. Muncullah Kijang Innova—generasi kelima—yang sepenuhnya difokuskan sebagai kendaraan penumpang. Model ini membawa berbagai fitur modern dan kenyamanan kelas menengah ke dalam DNA Kijang.

Tahun 2015, Kijang Reborn hadir sebagai MPV premium tujuh penumpang dengan desain lebih mewah dan tetap mempertahankan reputasinya sebagai mobil tangguh dan efisien. Versi Venturer kemudian menyasar segmen yang lebih sporty dan berkelas.

Generasi Ketujuh: Kijang Hybrid untuk Masa Depan

Inovasi berlanjut dengan kehadiran Kijang Innova Zenix Hybrid pada 2022, menjawab tantangan zaman akan kendaraan ramah lingkungan. Mobil ini berdiri di atas platform TNGA-C, mengusung mesin hybrid 2.0L Dynamic Force yang irit dan bertenaga.

Sebagai Hybrid Electric Vehicle (HEV) pertama Toyota yang dirakit lokal, Kijang Zenix dirancang untuk menjawab kebutuhan unik masyarakat Indonesia, dari kondisi cuaca hingga medan jalan yang beragam. Teknologi THS (Toyota Hybrid System) yang disematkan, telah disesuaikan melalui riset mendalam.

Sepanjang 2024, Kijang Zenix HEV mencatat penjualan impresif sebesar 26.470 unit dan menguasai hampir 47% pangsa pasar hybrid di Indonesia. Mobil ini juga menyabet gelar “Car of the Year” dari Otomotif Award dan Grid Oto Award tahun 2023.

Dengan total penjualan lebih dari dua juta unit sejak peluncuran perdananya, Kijang membuktikan kemampuannya membaca kebutuhan pasar dan terus berkembang mengikuti zaman. Dari kendaraan niaga hingga MPV hybrid premium, Kijang tetap menjadi kendaraan kebanggaan keluarga Indonesia.