Bineka.co.id, Makassar – Kemenko Perekonomian memberikan apresiasi terhadap langkah transformasi operasional yang dijalankan Pelindo di Kawasan Timur Indonesia (KTI) setelah melakukan peninjauan langsung ke Makassar New Port (MNP), Kamis, 4 Desember 2025. Kunjungan tersebut dipimpin Plt. Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata Kemenko Perekonomian, Dida Gardera, yang disambut Division Head Teknik Pelindo Regional 4, Debby Duakaju, dan Terminal Head TPK New Makassar, Teguh Firdaus.

Dalam kunjungan itu, rombongan meninjau ruang Planning and Control (PnC) yang berlokasi di Lantai 3 Kantor TPK New Makassar. Dida menilai penerapan sistem PnC menjadi bukti komitmen Pelindo dalam menghadirkan proses operasional yang lebih efisien dan akuntabel dalam mendukung kelancaran logistik nasional.

“Apa yang ditunjukkan di MNP hari ini mencerminkan komitmen Pelindo dalam membangun ekosistem pelabuhan yang modern, transparan, dan terukur. Integrasi sistem seperti ini sangat penting untuk mendorong kelancaran arus barang sekaligus memperkuat daya saing industri nasional,” ujarnya.

Menurut Dida, keberadaan infrastruktur yang kuat dan terintegrasi sangat diperlukan untuk mengoptimalkan potensi industri dan pariwisata di Kawasan Timur Indonesia. Ia melihat kapasitas serta fasilitas yang dimiliki MNP membuka peluang besar bagi peningkatan aktivitas perdagangan, investasi, dan konektivitas antardaerah.

Usai meninjau ruang PnC, kunjungan dilanjutkan ke area dermaga untuk melihat proses kerja di terminal, termasuk aktivitas kapal, pergerakan alat bongkar muat, hingga penerapan standar keselamatan.

Teguh Firdaus menjelaskan bahwa MNP terus mengoperasikan fasilitas berstandar internasional guna memastikan seluruh siklus layanan berjalan aman dan efisien. “Kami berupaya memastikan setiap siklus operasional berjalan efektif, aman, dan sesuai standar internasional. Penguatan sistem, peralatan, dan SDM terus kami lakukan agar MNP dapat memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pengguna jasa,” terang Teguh.

Ia menambahkan, dukungan langsung dari pemerintah menjadi dorongan bagi Pelindo untuk terus meningkatkan kualitas layanan serta mengoptimalkan kapasitas terminal.

Sementara itu, Debby Duakaju menyampaikan bahwa MNP merupakan salah satu proyek strategis yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kapasitas pelabuhan sekaligus memperkuat integrasi layanan logistik di kawasan timur Indonesia.

“MNP adalah salah satu proyek strategis yang kami bangun untuk menjawab kebutuhan peningkatan kapasitas pelabuhan dan integrasi layanan logistik,” ucap Debby.

Menutup kunjungan, Dida menyampaikan penghargaan kepada Pelindo atas upaya peningkatan layanan yang terus dilakukan. “Kami berharap MNP dapat menjadi simpul logistik yang semakin efisien dan memberikan dampak nyata bagi aktivitas industri, ketenagakerjaan, serta sektor pariwisata di Kawasan Timur Indonesia,” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa Kemenko Perekonomian akan terus mendorong kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan BUMN untuk memperkuat jejaring logistik nasional agar lebih kompetitif di tingkat global.

Tentang Makassar New Port

MNP merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang dirancang untuk mengakomodasi pertumbuhan arus peti kemas di Kawasan Timur Indonesia. Pelabuhan ini mengusung teknologi operasi modern dengan sistem digital terintegrasi dan fasilitas berskala internasional.

Teguh menjelaskan bahwa MNP memiliki kedalaman -16 mLws, panjang dermaga 1.600 meter, dan berdiri di atas lahan 52 hektare. Dengan dukungan peralatan modern serta kemampuan melayani kapal berukuran mega vessel, kapasitas terminal mencapai 2,5 juta TEUs.

Ia menekankan bahwa seluruh peralatan utama seperti Quay Container Crane (QCC) dan Rubber Tyred Gantry (RTG) Crane telah menggunakan tenaga listrik sebagai bagian dari inisiatif green port yang diikuti dengan program penghijauan serta penerapan prinsip-prinsip ESG lainnya.

Roadmap jangka panjang MNP mencakup pengembangan integrated zone yang menghubungkan pelabuhan dengan kawasan industri, disertai operasional yang sepenuhnya berbasis planning and control serta dukungan Terminal Operating System (TOS) berstandar global.

Selain itu, MNP tengah diarahkan menjadi pusat pengembangan kompetensi SDM khususnya bagi operator crane di wilayah timur Indonesia. Pelindo juga berencana menjadikan Makassar sebagai sentral perencanaan dan integrasi data antarterminal serta penguatan konektivitas dengan shipping lines dan port community.

Menurut Teguh, transformasi pada sisi layanan, khususnya area darat, terus dilakukan melalui penerapan TBS dan pengelolaan Waiting Area untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jasa.