Bineka.co.id, Jakarta – Merek mobil asal Tiongkok, Jetour, mulai memperlihatkan keseriusannya menembus pasar otomotif Indonesia yang kompetitif. Meski tergolong pendatang baru, Jetour menunjukkan langkah agresif, bersaing tidak hanya dengan merek Jepang yang dominan, tapi juga dengan sesama pabrikan China yang kini semakin ekspansif.
“Sebetulnya kita baru bisa dibilang hitungan bulan. Karena yang pertama kita di Januari tahun ini. Jadi baru di bulan ke-6 kita sebetulnya. Walaupun launching-nya di tahun lalu November,” ungkap Ranggy Radiansyah, Direktur Marketing Jetour Motor Indonesia (JMI), dalam wawancara belum lama ini.
Kehadiran Jetour menambah deretan merek otomotif China yang menjajal pasar nasional. Namun, persaingan tak hanya datang dari negara asalnya. Jetour juga harus menghadapi dominasi merek Jepang yang telah lama menguasai pasar otomotif di Indonesia.
“Brand Chinese, brand dari China yang masuk memang banyak dan market-nya sangat kompetitif ya. Kita lihat itu sebagai tantangan. Kami harus bersaing di antara brand China dan merek Jepang yang sudah mapan,” lanjut Ranggy.
Hingga kini, Jetour telah memasarkan dua model di Indonesia, yakni Jetour Dashing dan X70 Plus. Perusahaan optimistis produk-produk tersebut bisa diterima pasar. Dukungan datang dari performa penjualan global Jetour yang mencapai 568.387 unit sepanjang 2024, naik 80,3 persen secara tahunan.
Untuk memperkuat eksistensinya, Jetour mulai melakukan produksi secara completely knocked down (CKD) sejak Oktober 2024 di fasilitas PT Handal Indonesia Motor (HIM). Selain itu, JMI menargetkan pembangunan 30 diler baru hingga akhir 2025 untuk menjangkau lebih banyak konsumen.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan Jetour di Indonesia masih dalam tahap awal, dengan angka wholesales sebanyak 186 unit dan ritel 176 unit pada periode JanuariāMei 2025.
Tinggalkan Balasan