Bineka.co.id, Makassar – Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT) resmi menunjuk Kota Madiun sebagai tuan rumah Rapat Akhir Tahun (RAT) Transportasi 2025. Penunjukan ini diputuskan dalam Rapat Tengah Tahun (RTT) FSTPT yang digelar di Ruang Senat Lantai 13 Gedung Phinisi Universitas Negeri Makassar (UNM).

Hadir perwakilan anggota FSTPT dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta seluruh Indonesia.

Ketua Dewan Pengurus FSTPT, Andyka Kusuma menuturkan bahwa RTT merupakan ajang konsolidasi dan silaturahmi antar akademisi dan praktisi yang memiliki minat di bidang transportasi. Kegiatan ini dilaksanakan dua kali dalam setahun dan menjadi wadah strategis untuk membahas perkembangan keilmuan dan agenda bersama.

“RTT ini menjadi forum silaturahmi bagi teman-teman yang memiliki peminatan di bidang transportasi dari Sabang sampai Merauke. Setelah pertemuan ini, kita akan melaksanakan Simposium Transportasi di Madiun tahun ini,” ujar Harun.

Ia menambahkan, agenda FSTPT telah disusun hingga dua tahun ke depan. Salah satu target penting adalah penyelenggaraan kegiatan berskala internasional yang membutuhkan perencanaan jangka panjang.

“dua tahun sekali harus ada (kegiatan) internasional, jadi untuk internasional perlu persiapan yang lebih panjang,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia RTT, Qadriathi Dg. Bau, menjelaskan bahwa RTT juga menjadi forum pelaporan pertanggungjawaban kegiatan organisasi di pertengahan tahun.

“RTT ini semacam rapat evaluasi tengah tahun. Para peserta adalah perwakilan dari lebih 150 universitas anggota FSTPT, baik kampus negeri maupun swasta. Dalam rapat ini, komisi-komisi seperti Komisi Komunikasi Publik menyampaikan laporan program yang telah dijalankan,” jelas Pengamat Transportasi itu.

Selain menunjuk Madiun sebagai tuan rumah untuk simposium atau Rapat Akhir Tahun (RAT) yang akan digelar Agustus 2025 di Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI), FSTPT juga menetapkan Universitas Negeri Padang sebagai tuan rumah kegiatan tahun berikutnya.

Prodi Transportasi UNM

Qadriathi yang juga Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna LP2M UNM itu mengungkapkan bahwa saat ini timnya tengah mempersiapkan pendirian Program Studi S1 Transportasi di bawah naungan universitasnya, dengan dukungan penuh dari pimpinan kampus.

“Salah satu syarat pendirian prodi transportasi adalah adanya rekomendasi dari FSTPT dan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI). Karena itu, kami sangat bersyukur forum ini memberi ruang kolaborasi. Saya sendiri menjadi ketua panitia pendirian prodi ini, dan kami menargetkan dapat mulai berjalan tahun ini,” ujarnya.