Makassar, Bineka.co.id – Pemantauan rukyatul hilal untuk penentuan awal Syawal 1445 H di Sulawesi Selatan (Sulsel) menghadapi kendala cuaca mendung dan gerimis. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulsel, Ali Yafid, menyatakan bahwa berdasarkan hasil perhitungan (hisab) dan pantauan (rukyat), hilal tidak terlihat pada hari ini, Sabtu 29 Maret 2025.
Ali Yafid menjelaskan, Badan Hisab Rukyat Sulsel mencatat ketinggian hilal hari ini berada pada minus 1,45 derajat, sementara data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV menunjukkan posisi hilal minus 2,96 derajat.
“Kedua hasil ini jauh di bawah kriteria Imkanur Rukyat yang mensyaratkan hilal minimal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat,” jelasnya.
Oleh karena itu, baik Badan Hisab Rukyat Sulsel maupun BMKG memprediksi 1 Syawal 1445 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2024. Namun, keputusan resmi tetap menunggu hasil Sidang Isbat yang digelar Kementerian Agama RI malam ini.
Lebih lanjut, Ali Yafid mengungkapkan bahwa Pengadilan Agama Kota Makassar telah menggelar sidang pada pukul 16.15 WITA dan memutuskan bahwa tidak ada satupun laporan dari masyarakat Sulsel yang berhasil melihat hilal.
“Hasil sidang ini akan kami laporkan ke Kementerian Agama RI sebagai bahan pertimbangan dalam Sidang Isbat nanti,” ujarnya.
Sidang Isbat sendiri akan memverifikasi laporan dari 33 titik pemantauan hilal di seluruh Indonesia sebelum menetapkan awal Syawal secara resmi.
Meskipun secara perhitungan astronomis awal Syawal diprediksi jatuh pada Senin, 31 Maret, Ali Yafid mengingatkan agar masyarakat menunggu pengumuman resmi dari pemerintah.
“Kami imbau seluruh umat Islam di Sulsel untuk bersabar dan menunggu hasil Sidang Isbat malam ini,” tandasnya.
Dengan cuaca yang tidak mendukung dan posisi hilal di bawah kriteria, besar kemungkinan Idul Fitri 1445 H akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2024.***
Tinggalkan Balasan