Makassar, Bineka.co.id – Ketua Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Universitas Negeri Makassar (UNM), Haeruddin Nurman, menekankan pentingnya pembentukan wadah alumni PMII di setiap kampus umum. Menurutnya, hal ini diperlukan untuk mempererat hubungan antaralumni dan memastikan tidak ada kader yang terpinggirkan.

“Harapan saya agar terbentuk IKA PMII di setiap kampus, terutama di perguruan tinggi umum seperti Unhas dan UNM. Ini penting untuk meningkatkan silaturahmi dan solidaritas antarkader alumni,”* ujar Haeruddin, Senin 5 Mei 2025.

Haeruddin menyadari bahwa pembentukan IKA PMII di tingkat kampus belum tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi. Namun, ia menegaskan bahwa hal ini tidak menjadi hambatan karena tidak mengandung unsur politik.

“Ini murni untuk memperkuat jaringan alumni, bukan kepentingan politis. Tidak ada alasan untuk menolak pembentukan IKA PMII di kampus-kampus umum,” tegasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa alumni dari kampus umum sering kali kurang mendapat peran dalam struktur IKA PMII di tingkat kabupaten dan provinsi. Kondisi ini semakin terasa bagi lulusan kampus kecil yang minim akses ke jaringan alumni.

“Kader dari kampus umum kerap terpinggirkan, bahkan terlupakan. Padahal, mereka memiliki potensi besar untuk berkontribusi. Keberadaan IKA PMII di tingkat kampus akan memastikan semua alumni memiliki ruang yang setara,” jelas Haeruddin.

Sebelumnya, peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-65 PMII sukses digelar di Hotel Claro Makassar, Minggu (4/5/2025) malam. Acara ini mengusung tema “Reaktualisasi Peran IKA-PMII: Perkuat Ukhuwah dan Kolaborasi untuk Bangsa dan Agama.”

Faisal Amir, Ketua Panitia Harlah, menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar ajang silaturahmi. “Ini adalah momentum untuk memperkuat peran strategis alumni dalam membangun bangsa dan agama,” ujarnya.

Sementara itu, Mukhtar Thahir Syarkawi, Ketua IKA PMII Sulawesi Selatan, menyebut Harlah ke-65 sebagai awal baru bagi kontribusi alumni di berbagai bidang. “Tema kali ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi umat dan bangsa saat ini. Kolaborasi dan solidaritas internal menjadi kunci,” pungkasnya.***