Makassar, Bineka.co.id – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman menggelar Rapat Koordinasi Optimasi Sistem Pengairan Pertanian bersama seluruh kepala daerah se-Sulsel, Kamis 17 April 2025.

Pertemuan di Baruga Asta Cita, Rumah Jabatan Gubernur ini bertujuan menyusun strategi perbaikan infrastruktur irigasi guna mendukung ketahanan pangan daerah.

Dalam pemaparannya, Andi Sudirman menyoroti pentingnya efisiensi anggaran dengan memprioritaskan perbaikan jaringan irigasi yang rusak ringan.

“Kita fokus ke rusak ringan dulu. Dengan anggaran sekitar Rp400 miliar, hasilnya bisa lebih optimal dibanding membangun bendungan baru yang butuh dana besar,” tegasnya.

Data yang disampaikan Gubernur menunjukkan total luas irigasi di Sulsel 242 ribu hektare, kondisi baik 161 ribu hektare, rusak sedang 49 ribu hektare, dan rusak berat 32 ribu hektare

Gubernur menjelaskan 25 item kewenangan pusat dalam pengelolaan irigasi, sementara daerah diminta memperkuat koordinasi untuk mempercepat rehabilitasi jaringan, mencegah tumpang tindih program dan memastikan distribusi air merata ke lahan pertanian.

Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi menekankan, perbaikan irigasi harus sejalan dengan peningkatan kualitas hasil pertanian.

“Infrastruktur air yang baik akan mendorong swasembada pangan dan kesejahteraan petani,” ujarnya.

Sementara Bupati Soppeng Suwardi Haseng menyatakan kesiapan daerahnya menyinergikan program dengan kebijakan provinsi.

Gubernur berharap langkah ini tidak hanya memulihkan jaringan rusak, tetapi juga memperpanjang usia infrastruktur irigasi, mengurangi kebocoran air, serta mendukung program cetak sawah baru.

Dengan koordinasi ini, Sulsel bertekad menjadi lumbung pangan nasional melalui pengelolaan air yang berkelanjutan.***