Bineka.co.id, Makassar – Setelah enam tahun vakum, pameran otomotif terbesar di Tanah Air, GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS), kembali digelar di Makassar. Ajang bertema inovasi dan teknologi otomotif ini akan berlangsung pada 5–9 November 2025 di lokasi barunya, Summarecon Mutiara Makassar Convention Center (SMMCC), dengan skala penyelenggaraan yang lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.
Kehadiran GIIAS Makassar 2025 menandai langkah strategis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) dalam memperkuat pasar otomotif di kawasan timur Indonesia. Sebagai pintu gerbang utama kawasan tersebut, Makassar dinilai memiliki potensi besar berkat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya beli masyarakat yang terus menguat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Sulawesi Selatan tumbuh impresif sebesar 5,78 persen pada triwulan I-2025 (year on year), naik dari 5,18 persen pada triwulan sebelumnya. Kenaikan kelas menengah dan pesatnya pembangunan infrastruktur juga berperan signifikan terhadap peningkatan permintaan kendaraan bermotor.
Data BPS dan Ditlantas Sulsel memperkuat tren tersebut. Dalam periode Februari 2021 hingga Februari 2025, jumlah kendaraan bermotor di Makassar dan sekitarnya meningkat rata-rata 6,3 persen per tahun, dengan lonjakan tertinggi terjadi pada 2024–2025 yang mencapai 13,16 persen. Kondisi ini menegaskan posisi Makassar sebagai pasar otomotif potensial yang kian strategis.
Sekretaris Umum GAIKINDO, Kukuh Kumara, menegaskan bahwa kembalinya GIIAS ke Makassar menjadi bentuk pengakuan atas potensi besar wilayah ini.
“Kehadiran GIIAS di Makassar menjadi bukti bahwa perkembangan industri otomotif tidak hanya terpusat di Pulau Jawa, tetapi juga tumbuh pesat di kawasan timur Indonesia. Sulawesi Selatan saat ini menempati posisi keenam dengan kontribusi sebesar 4,1 persen terhadap total penjualan kendaraan nasional pada periode Januari hingga Juli 2025,” ujar Kukuh.
Menurutnya, GIIAS Makassar 2025 akan menjadi stimulus penting untuk memaksimalkan potensi pasar otomotif di Indonesia Timur.
Pameran Lebih Luas, Peserta Lebih Lengkap
Penyelenggaraan tahun ini menghadirkan total 14 merek kendaraan, terdiri atas 10 merek mobil penumpang—BAIC, BYD, Chery, Daihatsu, Honda, Jaecoo, Mitsubishi Motors, Suzuki, Toyota, dan Wuling—serta empat merek roda dua yaitu Benelli, Kupprum, Scomadi, dan Royal Enfield. Selain itu, 11 merek industri pendukung juga ikut berpartisipasi, menghadirkan pengalaman pameran yang lebih komprehensif bagi pengunjung.
Project Director GIIAS, Abiyoso Wietono, menuturkan bahwa penyelenggaraan di lokasi baru memberikan nuansa berbeda.
“Penyelenggaraan GIIAS Makassar tahun ini menjadi momen penting karena kami ingin menghadirkan pengalaman pameran yang benar-benar berbeda dari sebelumnya. Dengan lokasi baru yang memiliki fasilitas lebih lengkap serta dukungan peserta yang semakin beragam, kami berharap pengunjung dapat menikmati berbagai inovasi otomotif dengan lebih nyaman dan maksimal,” ujarnya.
Pameran ini juga didukung oleh PLN Mobile sebagai powered by sponsor, bersama Superchallenge dan Kahf. Selama lima hari penyelenggaraan, pengunjung akan disuguhkan berbagai program interaktif, promo, serta peluncuran model terbaru dari sejumlah merek otomotif.
Tiket dapat dibeli secara daring melalui aplikasi Auto360, dengan promo flash sale 24 jam “Buy 1 Get 1” pada 15–19 Oktober 2025 mulai pukul 17.00 WIB, seharga Rp10.000 untuk semua hari. Setelah itu, tiket reguler dijual mulai 20 Oktober hingga 9 November 2025 dengan harga Rp15.000 (weekday) dan Rp25.000 (weekend). Tiket juga tersedia langsung di lokasi acara dengan harga Rp20.000 dan Rp30.000.
Lima Kota, Satu Visi
GIIAS The Series 2025 digelar di lima kota besar Indonesia:
- Tangerang (24 Juli–3 Agustus, ICE BSD)
- Surabaya (27–31 Agustus, Grand City Convex)
- Semarang (24–28 September, Muladi Dome Undip)
- Bandung (1–5 Oktober, Sudirman Grand Ballroom)
- Makassar (5–9 November, SMMCC)
Dengan Makassar sebagai penutup rangkaian, GAIKINDO menegaskan kembali pentingnya peran kawasan timur dalam peta pertumbuhan otomotif nasional—bukan sekadar pasar, tapi juga motor penggerak bagi pemerataan industri kendaraan di Indonesia.
Tinggalkan Balasan