Bineka.co.id, Ambon – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo resmi memulai pembangunan Terminal Penumpang Pelabuhan Yos Sudarso Ambon melalui seremoni peletakan batu pertama pada Kamis (31/7/2025). Pembangunan ini menjadi bagian dari strategi besar pasca-merger Pelindo untuk menghadirkan layanan kepelabuhanan terintegrasi dan bertaraf internasional.

Wakil Direktur Utama Pelindo, Hambra Samal, menegaskan bahwa proyek ini memiliki nilai strategis dalam meningkatkan konektivitas antarpulau, khususnya di wilayah timur Indonesia. “Sebagai sub-hub di kawasan timur, Pelabuhan Ambon memegang peran strategis dalam memperlancar mobilitas logistik dan penumpang antarpulau, yang mayoritasnya masih mengandalkan moda transportasi laut,” jelasnya.

Seremoni turut dihadiri oleh Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, Wakil Gubernur Abdullah Vanath, Wali Kota Ambon Bodewin M. Wattimena, serta jajaran Forkopimda Maluku dan Kota Ambon. Dari internal Pelindo, hadir pula Executive Director 4 Pelindo Regional 4 Abdul Azis, Direktur SDM PT Pelindo Jasa Maritim Rachmat Prayogi, Group Head Manajemen Risiko Usman Saroni, Division Head Teknik Debby Duakaju, dan General Manager Pelindo Regional 4 Ambon Zahlan.

Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menilai kehadiran terminal baru akan membawa lompatan pelayanan publik di sektor transportasi laut. “Pelabuhan Yos Sudarso Ambon memiliki peran strategis. Selain menjadi simpul konektivitas antarwilayah di Maluku, pelabuhan ini juga menjadi penghubung dengan provinsi lain seperti Papua, Sulawesi, dan Nusa Tenggara,” ujarnya.

Ia menambahkan, “Saya mengapresiasi Pelindo dan menyambut baik pembangunan terminal baru ini. Ini adalah lompatan besar dalam upaya memberikan pelayanan yang lebih manusiawi kepada masyarakat kita. Terminal bukan sekadar tempat tunggu, tapi wajah dari pelayanan publik di sektor transportasi laut.”

Saat ini, terminal yang ada hanya seluas 1.500 meter persegi dengan kapasitas 600 orang, sementara pada masa angkutan Lebaran 2025, arus penumpang mencapai lebih dari 1,18 juta orang, meningkat 20% dari tahun sebelumnya. “Oleh karena itu, terminal penumpang yang memadai adalah kebutuhan,” tegas Hambra.

Pembangunan akan dilaksanakan bertahap. Tahap pertama mencakup gedung baru seluas 3.200 meter persegi yang mampu menampung hingga 1.800 penumpang, dilengkapi ruang tunggu, area check-in, ruang ibu dan anak, garbarata, serta fasilitas pendukung lainnya.

“Terminal ini akan mendongkrak sektor transportasi, mendukung pertumbuhan UMKM lokal, serta memperkuat posisi Ambon sebagai destinasi wisata bahari. Infrastruktur pelabuhan yang baik akan mendorong daya saing wilayah dan meningkatkan kepercayaan investor,” tambah Hambra.

Transformasi juga dilakukan pada layanan bongkar muat, termasuk konversi dua unit Quay Container Crane (QCC) dari bahan bakar diesel ke tenaga listrik. Inisiatif ini diharapkan meningkatkan efisiensi operasional sekaligus mengurangi emisi karbon.

Hingga pertengahan 2025, throughput peti kemas di pelabuhan ini tumbuh 15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, seiring meningkatnya kelancaran arus logistik dan produktivitas alat.

Executive Director 4 Pelindo Regional 4, Abdul Azis, menyatakan proyek ini merupakan bagian dari roadmap transformasi Pelindo. “Kami berharap, kehadiran terminal baru ini menjadi simbol kemajuan bagi Maluku. Sebuah wajah baru pelabuhan yang tidak hanya melayani perpindahan manusia, tapi juga menjadi pusat aktivitas ekonomi rakyat,” ujarnya.

Prosesi peletakan batu pertama dilakukan oleh Gubernur Maluku, Wakil Direktur Utama Pelindo, dan perwakilan Forkopimda. Diharapkan pembangunan ini menjadi tonggak baru dalam pelayanan transportasi laut di Indonesia Timur.

Dengan kehadiran terminal baru, Pelabuhan Ambon sebagai simpul logistik utama di Maluku akan diperkuat oleh fasilitas modern dan representatif sesuai standar pelayanan nasional.