Bineka.co.id, Makassar – Ketua DPRD Makassar, Supratman menyoroti masih rendahnya realisasi anggaran di Kota Makassar berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi terbaru.

Hal ini ia ungkapkan pada awak media selepas Rapat Paripurna Pandangan Umum Fraksi – Fraksi atas Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksaan APBD Tahun Anggaran 2024 di Gedung DPRD Makassar.

“Kalau realisasi anggaran berdasarkan hasil monev kemarin masih rendah, tapi pasti ini kan berjalan memang efisiensi,” ujar Legislator Nasdem itu.

Menurutnya hal ini disebabkan oleh efisiensi dan pergantian kepemimpinan di awal tahun. Kendati, ia melihat langkah efisiensi justru memberi dampak positif karena menghindari pemborosan anggaran ke item yang kurang efektif. 

“Efisiensi anggaran ini menarik karena banyak anggaran yang harusnya cuma terbuang percuma tapi kini lebih efektif penempatannya,” pintanya. 

DPRD Makassar juga kata Supra sapaannya akan mengebut pembahasan APBD Perubahan sehingga ada waktu yang banyak untuk melakukan kegiatan atau program prioritas, harapannya serapan anggaran bisa meningkat. 

“Kita lakukan perubahan lebih cepat supaya kita punya range waktu untuk melakukan kegiatan-kegiatan,” tegasnya. 

Dikesempatan yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, Andi Zulkifli Nanda, memaparkan bahwa serapan anggaran tahun lalu mencapai 84 persen, naik dari tahun 2023 yang hanya 79 persen. Ia optimistis tahun ini capaian tersebut dapat ditingkatkan, meski sempat terkendala sejumlah faktor di awal tahun.

“Jelas tahun ini akan kita pacu,” kata Zulkifli.

Ia menjelaskan bahwa pergantian kepala daerah yang terjadi pada awal tahun turut memengaruhi struktur dan postur APBD, sehingga harus dilakukan penyesuaian terhadap program-program prioritas yang tengah dirancang dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) baru. Selain itu, kebijakan efisiensi turut berdampak pada perubahan alokasi belanja dan pendapatan.

“Sehingga di triwulan pertama kita agak keteteran,” lanjutnya.

Zulkifli menambahkan bahwa pemerintah kota akan terus melakukan evaluasi terhadap penyerapan anggaran di masing-masing SKPD. Ia berharap, pelaksanaan program prioritas bisa dipercepat agar realisasi anggaran dapat segera optimal.

“Mudah-mudahan triwulan ketiga sudah on the track karena triwulan kedua ini paling main 30-40 persen,” tutupnya.