Bineka.co.id, Makassar – Jumlah penumpang angkutan udara atau pesawat domestik di Sulawesi Selatan (Sulsel) menunjukkan tren positif pada Oktober 2025. Hal ini tergambar dalam data Badan Pusat Statistik (BPS)) Sulsel. Total penumpang tercatat 853,58 ribu orang, meningkat 13,72 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Lonjakan ini turut menggerakkan tiga bandara utama yang menjadi simpul konektivitas udara di wilayah tersebut.
“Jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Oktober 2025 sebanyak 853,58 ribu orang, atau naik 13,72 persen dibanding kondisi pada September 2025. Sementara itu, jika dibanding Oktober 2024, jumlah penumpang angkutan udara domestik naik 6,91 persen,” dikutip dari data BPS Sulsel.
Bandara Sultan Hasanuddin-Makassar tetap menjadi pusat pergerakan terbesar dengan 844,36 ribu penumpang atau sekitar 98,92 persen dari total penumpang domestik. Kinerja bandara ini didukung kenaikan signifikan pada seluruh kategori perjalanan, baik datang, berangkat, maupun transit. Total penumpang datang mencapai 417,20 ribu orang, sementara penumpang berangkat mencapai 258,01 ribu orang. Untuk penerbangan transit, angkanya mencapai 169,16 ribu orang.
Bandara Mali Bua-Luwu juga mencatat peningkatan, terutama pada alur kedatangan. Bandara ini melayani 2,17 ribu penumpang datang dan 2,13 ribu penumpang berangkat, sehingga total Oktober 2025 mencapai 4,30 ribu penumpang atau naik 9,87 persen dibanding September 2025. Kontribusi bandara ini terhadap total penumpang domestik tercatat sebesar 0,50 persen.
Sementara itu, Bandara Pongtiku-Tana Toraja memperlihatkan kenaikan paling drastis dari bulan ke bulan. Lonjakan mencapai 116,45 persen pada Oktober 2025, dengan total pergerakan penumpang 0,82 ribu orang. Meski secara volume masih kecil, bandara ini menunjukkan dinamika peningkatan mobilitas yang signifikan.
Secara keseluruhan, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, jumlah penumpang domestik naik 6,91 persen. Kenaikan tahunan ini ditarik oleh pergerakan kuat di Bandara Sultan Hasanuddin yang melayani 7,54 juta penumpang sepanjang Januari–Oktober 2025, sementara Bandara Mali Bua-Luwu mencatat 33,09 ribu penumpang, dan Bandara Pongtiku-Tana Toraja menambah 8,13 ribu penumpang dalam periode yang sama.
Pergerakan Arus Barang
Pergerakan arus barang melalui angkutan udara di Sulawesi Selatan menunjukkan peningkatan menjelang akhir tahun. Pada Oktober 2025, jumlah barang yang terdiri atas kargo, bagasi, dan pos yang dimuat dari berbagai bandara di Sulsel mencapai 6.008,28 ton. Angka ini bertambah 13,78 persen dibandingkan bulan sebelumnya, menandai tren positif pada aktivitas logistik udara di wilayah tersebut.
Peningkatan muatan tercatat di dua bandara utama. Bandara Andi Jemma Masamba-Luwu Utara mencatat kenaikan 5,43 persen, sementara Bandara Sultan Hasanuddin-Makassar mengalami pertumbuhan lebih tinggi, yakni 13,88 persen. Kenaikan ini mengindikasikan tingginya mobilitas barang yang bergerak keluar Sulsel, baik untuk distribusi domestik maupun kebutuhan pasokan antardaerah.
Di sisi lain, volume barang yang dibongkar pada Oktober 2025 juga ikut meningkat. Total barang yang masuk melalui angkutan udara mencapai 8.530,33 ton, naik 11,61 persen secara bulanan. Pertumbuhan aktivitas bongkar tercatat di Bandara Rampi-Luwu Utara sebesar 4,72 persen serta di Bandara Sultan Hasanuddin-Makassar sebesar 11,65 persen. Lonjakan ini menegaskan peran bandara utama di Sulsel sebagai simpul distribusi logistik yang semakin vital.
Data ini menunjukkan bahwa pergerakan logistik udara di Sulsel tidak hanya pulih, tetapi juga terus menguat seiring kebutuhan distribusi yang meningkat menuju penutupan tahun.

Tinggalkan Balasan