Bineka.co.id, Brazil – Setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melanjutkan lawatan ke ibu kota Brasil, Brasília, pada Senin sore, 7 Juli 2025 waktu setempat, untuk melakukan kunjungan kenegaraan.

Setibanya di Pangkalan Udara Brasília, Presiden Prabowo disambut secara resmi oleh perwakilan pemerintah Brasil, termasuk Secretary for Asia Susan Kleebank, Duta Besar Brasil untuk Indonesia George Prata, dan Chief of Airbase Kolonel Nicolas. Turut hadir pula Duta Besar RI untuk Brasil Eddy Yusup beserta Atase Pertahanan Kolonel Inf. Rizal Ashwan.

Kehadiran Presiden Prabowo disambut dengan upacara penghormatan militer, menandai dimulainya rangkaian kunjungan kenegaraan. Pada Rabu, 9 Juli 2025, suasana khidmat menyelimuti Istana Planalto saat Presiden Prabowo disambut langsung oleh Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Ibu Negara Rosangela Lula da Silva.

Rangkaian penyambutan kenegaraan diawali dengan iring-iringan 114 pasukan berkuda yang mengawal kendaraan Presiden Prabowo hingga ke pintu utama Istana. Di sana, kedua kepala negara berjabat tangan hangat dan berdiri berdampingan saat lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu kebangsaan Brasil dikumandangkan, diiringi pengibaran bendera masing-masing negara.

Dalam sesi perkenalan, delegasi Indonesia yang mendampingi Presiden Prabowo antara lain Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Mendag Budi Santoso, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wamenlu Arrmanatha Nasir, serta Dubes RI untuk Brasil Edi Yusup.

Presiden Prabowo dan Presiden Lula kemudian menerima penghormatan dari parade pasukan militer Brasil di balkon utama istana sebelum menggelar pertemuan bilateral untuk membahas kerja sama kedua negara di berbagai sektor strategis.

Dalam pernyataan pers bersama, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat yang ia terima, serta memuji kepemimpinan Presiden Lula di panggung global. “Anda telah menjadikan diri Anda seorang pemimpin di panggung internasional, seorang pemimpin di belahan bumi selatan,” ujar Prabowo.

Presiden Prabowo menekankan bahwa Indonesia dan Brasil memiliki banyak kesamaan, mulai dari demokrasi yang besar, populasi, keanekaragaman hayati, hingga visi bersama dalam isu global. Ia menegaskan komitmen untuk mempererat hubungan strategis melalui kerja sama konkret di sektor pertanian, energi terbarukan, dan pertahanan.

“Brasil memberi teladan yang luar biasa dalam penggunaan biofuel serta inovasi sektor pertanian. Kami ingin belajar dari pengalaman itu,” katanya. Ia juga menegaskan target Indonesia untuk mencapai 100 persen energi terbarukan sebelum 2040.

Presiden Prabowo turut menyampaikan bahwa ketahanan pangan menjadi prioritas Indonesia. Ia menjelaskan program penyediaan makan bergizi gratis yang menargetkan 82,9 juta porsi per hari pada Desember 2025, sembari menyebut Brasil sebagai inspirasi kebijakan tersebut.

Kerja sama juga akan diperkuat melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) serta implementasi perjanjian pertahanan RI–Brasil. Prabowo menyebut Indonesia tertarik pada kerja sama produksi bersama, transfer teknologi, pelatihan militer, hingga pengembangan sistem persenjataan.

Mengenai isu global, Presiden Prabowo menyatakan keselarasan pandangan Indonesia dan Brasil dalam mendukung penyelesaian damai konflik dunia, termasuk di Ukraina dan Gaza, serta menyerukan reformasi tata kelola internasional.

“Saya pikir kita harus menggabungkan upaya kita, menyatukan suara kita untuk mendorong reformasi ini bersama negara-negara lain seperti India, Afrika Selatan, Mesir, Nigeria, Jerman, Jepang, dan Meksiko,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Lula memuji peran Indonesia dalam sejarah perjuangan negara-negara berkembang, sejak Konferensi Asia-Afrika 1955, dan menyebut Indonesia sebagai “teman lama” yang kini memperkuat BRICS. Ia juga mengapresiasi sikap tegas Presiden Prabowo di KTT BRICS 2025 serta program makan bergizi gratis yang sejalan dengan inisiatif global yang dipimpin Brasil.

“Kami sangat menghargai program Indonesia, dan saya sampaikan pengalaman kami melalui National School Feeding Program, PNAE,” ucap Lula.

Kunjungan kenegaraan ditutup dengan jamuan santap siang resmi di Itamaraty, Kompleks Kementerian Luar Negeri Brasil. Acara tersebut mempertegas eratnya hubungan diplomatik kedua negara dan menjadi penanda keseriusan Indonesia memperluas jejaring kerja sama global, khususnya dengan negara-negara di kawasan Amerika Latin.