Bineka.co.id, Jakarta – Pemimpin spiritual umat Buddha Tibet, Dalai Lama, merayakan ulang tahunnya yang ke-90 pada Minggu (6/7), dalam sebuah upacara yang sarat makna di kediamannya di kota pegunungan Dharamshala, India. Dalam perayaan yang berlangsung di tengah hujan ringan itu, ia mengungkapkan harapannya untuk hidup lebih dari 130 tahun dan menyatakan bahwa dirinya akan bereinkarnasi setelah wafat.
Mengenakan jubah khas berwarna kuning dan merah anggur, Dalai Lama tiba di kuil dan disambut oleh ribuan biksu serta para pengikutnya dengan tepuk tangan dan senyuman. Ia melambaikan tangan dan menyapa mereka, berjalan perlahan menuju panggung dengan didampingi para biksu.
“Sejauh yang saya ketahui, saya memiliki kehidupan sebagai manusia dan sebagai manusia, wajar bagi kita untuk saling mencintai dan membantu,” kata Dalai Lama dilansir dari Reuters, usai pertunjukan budaya Tibet yang turut menampilkan lagu-lagu untuk mendoakan panjang umur baginya.
“Saya menjalani hidup saya untuk melayani makhluk hidup lainnya,” tambahnya.
Di atas panggung, ia dikelilingi oleh sejumlah tokoh lama pendukungnya, termasuk diplomat Barat, menteri federal India, aktor Hollywood Richard Gere, serta seorang biksu yang diyakini akan berperan dalam pencarian penerusnya kelak.
Sebagai bentuk penghormatan, Presiden Taiwan Lai Ching-te, sejumlah pemimpin negara bagian India yang berbatasan langsung dengan Tibet, serta tiga mantan Presiden Amerika Serikat—Barack Obama, George W. Bush, dan Bill Clinton—mengirimkan ucapan selamat. Ucapan dari Clinton bahkan ditayangkan dalam bentuk video selama acara berlangsung.
Pada rangkaian perayaan sebelumnya, Dalai Lama menegaskan bahwa dirinya akan bereinkarnasi sebagai pemimpin spiritual Buddha Tibet setelah wafat. Ia menekankan bahwa satu-satunya pihak yang berwenang dalam penentuan penerusnya adalah lembaga yang dipimpinnya, Gaden Phodrang Trust.
Pernyataan tersebut kembali menyoroti ketegangan dengan pemerintah Tiongkok, yang mengklaim bahwa suksesi kepemimpinan Dalai Lama harus melalui persetujuan mereka. Pemerintah Amerika Serikat telah mendesak Beijing untuk menghentikan intervensinya dalam proses reinkarnasi para Lama, termasuk Dalai Lama.
Acara yang berlangsung sekitar dua jam itu berakhir secara mendadak setelah Dalai Lama memakan sepotong kue ulang tahunnya. Menurut sumber internal, ia sempat merasa kurang sehat.
Beberapa tamu kehormatan turut memberikan sambutan, termasuk Menteri Parlemen dan Urusan Minoritas India, Kiren Rijiju, seorang pemeluk Buddha yang taat. Ia menyampaikan dukungannya terhadap pandangan Dalai Lama mengenai proses penggantian pemimpin spiritual, sebuah sikap yang jarang disampaikan secara terbuka oleh pejabat India karena sensitivitas hubungannya dengan Tiongkok.
Dalai Lama, peraih Nobel Perdamaian, dianggap sebagai salah satu pemimpin agama paling berpengaruh di dunia, dengan pengikut yang melampaui komunitas Buddha. Namun, pemerintah Tiongkok tetap menyebutnya sebagai separatis dan berupaya mengendalikan pengaruh spiritualnya.
Dalai Lama ke-14 melarikan diri dari Tibet pada tahun 1959 setelah pemberontakan yang gagal terhadap dominasi Tiongkok. Sejak itu, ia bermukim di India bersama ratusan ribu pengungsi Tibet dan secara konsisten mengampanyekan pendekatan “Jalan Tengah”, yang menuntut otonomi dan kebebasan beragama bagi rakyat Tibet.
Tinggalkan Balasan