Bineka.co.id, Indramayu – Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Kamaruddin Amin, menyampaikan bahwa potensi wakaf di Indonesia sangat besar, mencapai hampir Rp400 triliun per tahun. Berdasarkan hasil riset dan kajian yang telah dilakukan, potensi wakaf uang sendiri diperkirakan mencapai Rp181 triliun setiap tahunnya.

Meski demikian, Kamaruddin mengakui masih terdapat tantangan dalam merealisasikan potensi besar tersebut secara nyata di tengah masyarakat.

“Ini tantangan kita bersama. Kalau kita sinergis, kita kolaborasi, ICMI, Kementerian Agama, Badan Wakaf Indonesia, pemerintah daerah, kita bersama-sama menggerakkan, memberikan literasi kepada masyarakat kita, Insya Allah ini akan menjadi salah satu potensi yang sangat luar biasa,” terang Kamaruddin Amin yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, saat menghadiri kegiatan Tanam Perdana Program Brigade Pangan Cendekia dan Program Wakaf Tunai Produktif Pangan Cendekia di Desa Wanasari, Indramayu, Jawa Barat.

Ia memaparkan bahwa di seluruh Indonesia terdapat 451 ribu titik aset wakaf, yang jika digabungkan luasnya hampir setara atau bahkan melampaui wilayah negara Singapura. Aset wakaf tersebut, kata dia, terus bertumbuh sebesar 4 hingga 5 persen setiap tahun.

“Ini menunjukkan betapa orang Indonesia sangat pemurah sekali. Nah, wakaf yang bisa diproduktifkan itu juga sungguh sangat besar. Dari 451 ribu titik, sekitar 10 persen itu berpotensi diproduktifkan, wakaf produktif,” lanjut Kamaruddin.

Dirinya menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor, termasuk pemerintah dan masyarakat sipil, guna mengoptimalkan potensi wakaf produktif untuk kemaslahatan umat.

“Ke depan saya kira ini bisa kita bersama-sama memunculkannya dengan bersinergi, dengan berkolaborasi antara pemerintah dengan civil society dan masyarakat kita,” tambahnya.

Ia menutup dengan seruan agar dana umat dapat dikelola secara sadar dan terstruktur agar mampu mengentaskan persoalan sosial secara signifikan.

“Kalau seandainya umat Islam berzakat, berwakaf secara sadar, seharusnya tidak ada orang miskin di Indonesia,” tandas Kamaruddin.