Bineka.co.id, Makassar – Polemik bocornya hasil visum selebgram NR memasuki babak baru. Ibu NR, Andi Sri Rahayu Usmi menegaskan bahwa pihaknya telah melayangkan somasi kedua kepada pihak rumah sakit dan mengancam akan mengerahkan aksi massa demi menuntut keadilan bagi putrinya.
“Kami sudah melayangkan somasi kedua. Jika tidak ada titik terang, kami akan melakukan aksi. Bahkan langkah itu tidak berhenti sampai di situ,” tegas Andi Sri Rahayu, dalam konferensi pers belum lama ini.
Keluarga NR meminta DPR RI turun tangan. Ia akan membangun komunikasi dengan Komisi III yang membidangi hukum dan Komisi IX yang membidangi kesehatan. Ia mendorong agar digelar hearing demi mengusut dugaan kebocoran hasil visum yang dinilai mencederai privasi putrinya serta melemahkan kepercayaan publik terhadap layanan kesehatan di RS Bhayangkara Makassar.
“Pada prinsipnya yang mau saya sampaikan bahwa hal yang terjadi pada kami adalah oknum, namun kami percaya pihak kepolisian pastinya tetap menjaga integritasnya, beliau adalah pengayom pelindung dan memberikan keadilan seadil adilnya saya yakin itu.” terangnya.
Ayu sapanya menegaskan bahwa RS Bhayangkara Makassar sebagai pihak yang melakukan visum dan mengeluarkan visum tersebut mesti bertanggung jawab akan kebocoran tersebut.
“Karena ini menyangkut domain rumah sakit, maka rumah sakit harus bertanggung jawab. Jangan ada upaya lempar tanggung jawab, karena ruang visum itu hak yang sangat sensitif dan tidak sembarang orang bisa masuk,” tegasnya.
Kuasa hukum keluarga NR, Herman Nompo, juga menambahkan bahwa upaya hukum akan diperluas hingga ke Mabes Polri.
“Kami akan segera menyurat ke Dokkes Mabes Polri dan Irwasum untuk meminta investigasi. Tidak menutup kemungkinan kami juga akan menempuh gugatan dan pelaporan lanjutan,” jelas Herman.
Menurutnya, pihak rumah sakit juga sejauh ini hanya menyampaikan klarifikasi lewat konferensi pers tanpa memberikan jawaban resmi secara tertulis.
“Somasi kami sudah jelas dalam bentuk tertulis, mestinya dibalas dengan tertulis. Tapi sampai sekarang belum ada respons resmi,” tegasnya.
Rencana aksi massa dan dorongan hearing di DPR RI ini disebut menjadi langkah lanjutan untuk menekan transparansi penanganan kasus sekaligus memastikan akuntabilitas institusi terkait.
Awak media sudah berusaha menghubungi Kepala Humas RS Bhayangkara Makassar, Nizmah. Namun sampai berita ini terbit, ia belum mengangkat telepon ataupun membalas pesan konfirmasi yang dilayangkan ke nomor whatsapp pribadinya.
Diberitakan sebelumnya, keluarga selebgram NR melayangkan somasi kepada pihak RS Bhayangkara atas tersebarnya hasil visum NR di sosial media. Mereka menuntut permintaan maaf, audit internal hingga oknum yang bertanggung jawab diberi sanksi.
“Pihak keluarga meminta kepada pihak RS Bhayangkara untuk mengusut dan menginvestigasi terhadap pihak yang tidak bertanggung jawab karena kami sudah mendapatkan informasi, hasil foto-foto visum itu mestinya tidak beredar, pihak kepolisian saja terkait penyelidikan itu (yang disampaikan) itu hasil saja secara tertulis, makanya kami heran,” ungkap Kuasa Hukum Keluarga NR, Herman Nompo.
RS Bhayangkara Makassar telah melakukan permintaan maaf dan sementara melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait masalah ini di internal mereka. Ia menegaskan akan ada sanksi jika memang benar ada oknum yang bermain.
“Pihak RS Bhayangkara Makassar sedang melakukan investigasi internal, melalui langkah-langkah pelaporan ke SPKT, Unit Siber Ditkrimsus, dan Bid Propam Polda Sulsel,” tuturnya.
Visum NR merupakan bagian dari proses penyelidikan dugaan Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) yang menyeret nama mantan suami NR yang juga pengusaha cafe dan resto di Kota Makassar berinisial CD.
Tinggalkan Balasan