Bineka.co.id, Makassar – Yayasan Hadji Kalla melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla kembali membuka pendaftaran Beasiswa Kalla mulai 16 Juni hingga 5 September 2025. Program ini menargetkan sekitar 100 mahasiswa baru dari berbagai perguruan tinggi di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.
Proses pendaftaran dilakukan secara daring melalui situs resmi www.yayasanhadjikalla.or.id. Informasi lengkap mengenai syarat dan mekanisme seleksi juga tersedia di akun Instagram @yayasanhadjikalla.
Dalam periode 2023 hingga 2024, Beasiswa Kalla telah menjangkau 733 mahasiswa. Angka ini mewakili sekitar 2,14% dari rata-rata jumlah mahasiswa yang putus kuliah di empat provinsi tersebut pada 2020–2022. Untuk semester ganjil 2025/2026, program kembali dibuka melalui lima jalur seleksi: akademik, hafiz Al-Qur’an, seni dan olahraga, organisasi, serta disabilitas. Seluruh jalur ini diperuntukkan bagi mahasiswa semester 1 dan 3.
“Program Beasiswa Kalla hadir sebagai bentuk komitmen untuk menekan angka putus kuliah dan meningkatkan partisipasi mahasiswa dari keluarga prasejahtera,” ungkap Therry Alghifary, Manager Educare LAZ Hadji Kalla.
Sejak 2024, program ini bermitra dengan 21 perguruan tinggi, antara lain Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Muslim Indonesia (UMI), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone, Universitas Islam Ahmad Dahlan Sinjai, Universitas Tadulako, IAIN Parepare, STAI Al-Gazali Barru, Institut Teknologi Sains dan Bisnis Muhammadiyah Selayar, Ma’had Aly As’adiyah Sengkang, Universitas Sipatokkong Mambo, Universitas Islam As’adiyah Sengkang, Poltekkes Kemenkes Makassar, STAI DDI Maros, STKIP Andi Matappa, Universitas Cokroaminoto Palopo, Universitas Sulawesi Barat, dan Universitas Puangrimaggalatung.
Sebagian besar bantuan, yakni 88%, disalurkan dalam bentuk pembayaran langsung Uang Kuliah Tunggal (UKT) ke kampus mitra. Sementara 12% sisanya dikirimkan ke rekening mahasiswa dari kampus nonmitra. Pada 2024, total bantuan mencapai Rp3,33 miliar dan menjangkau 503 penerima manfaat di 72 perguruan tinggi.
Beasiswa Kalla tidak hanya memberi dukungan finansial, tetapi juga mendorong penerima aktif dalam kegiatan sosial dan kepemimpinan. Selain pembiayaan UKT, mahasiswa juga mendapat pelatihan pengembangan diri, kesempatan pengabdian di desa binaan Kalla, serta peluang magang di lingkungan KALLA Group.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga mampu berkontribusi bagi masyarakat sekitar,” pungkas Therry.
Tinggalkan Balasan